Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) berkomitmen melaksanakan dekarbonisasi untuk mengurangi emisi CO2 dan gas rumah kaca (GRK) melalui Decarbonization Partnership Program.
Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional JBB Eko Kristiawan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan pihaknya bersama mitra bisnis melaksanakan kegiatan sharing session bertema "Decarbonization & Net Zero Emission Partnership" sebagai bagian dari Decarbonization Partnership Program.
Kegiatan dilaksanakan bersama praktisi dan akademisi lingkungan Tomi Bustomi dan Budi Haryanto di Bandung, Jabar, pada 22-24 Februari 2024.
Acara dilanjutkan dengan penanaman 500 bibit pohon langka saninten di Desa Suntenjaya, Lembang, Jabar, sebagai upaya untuk mendukung terwujudnya cita-cita nasional mencapai net zero emission pada 2060.
"Program penanaman Saninten ini adalah kegiatan indirect decarbonization melalui program CSR yang dilaksanakan PT Pertamina Patra Niaga AFT Husein Sastranegara sejak 2021," ujar Eko.
Menurut dia, program peningkatan keanekaragaman hayati itu tak hanya berfokus pada dekarbonisasi, namun juga berkembang menjadi program peningkatan pendapatan masyarakat adat setempat melalui pembinaan petani kopi dan pembinaan peternak sapi, yang tergabung dalam kelompok Buana Walatra Sejahtera.
Eko menambahkan Decarbonization Partnership Program juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 2 yakni Tanpa Kelaparan, 6 yaitu Air Bersih dan Sanitasi Layak, 13 yakni Penanganan Perubahan Iklim, 15 yakni Ekosistem Daratan, dan 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Dalam kegiatan itu, Pertamina turut mengundang customer dan stakeholder seperti Etihad Airways, Angkasa Pura, dan Garuda Indonesia.
Sementara itu, Tomi Bustomi menjelaskan bahwa menanam pohon sebagai salah satu upaya mitigasi bencana hidrometeorologi.
"Reforestasi dan rehabilitasi hutan serta lahan kritis di daerah aliran sungai sebagai upaya peningkatan tutupan lahan dalam mengendalikan erosi dan mengurangi sedimentasi sungai. Hal ini telah dilakukan oleh Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal Husein Sastranegara dalam program reboisasi hutan penanaman pohon langka saninten sejak 2021," sebutnya.
Sedangkan, Budi Haryanto menyampaikan bahwa pertambahan suhu Bumi sudah cukup mengkhawatirkan, dengan gambaran dampak kerusakannya yang ekstrem untuk setiap penambahan suhu hingga kondisi planet Bumi hangus terbakar jika terjadi pembiaran dan tidak adanya kesadaran dari semua pihak.
AFT Manager Husein Sastranegara Pertamina Patra Niaga Regional JBB I Made Artha Wibawa menambahkan pihaknya telah berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Perhutani, pemerintah desa, masyarakat setempat, dan NGO untuk menciptakan program berkelanjutan yang berorientasi pada People, Planet, and Prosperity.
"Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen mendorong pengurangan emisi karbon, yang telah dibuktikan dengan berhasilnya Pertamina Patra Niaga mengurangi emisi karbon setara lebih dari 1,58 juta ton CO2 dari berbagai upaya reduksi emisi di lini operasional perusahaan," ungkapnya.
Baca juga: Mahasiswa Malaysia kunjungi program CSR Pertamina Patra Niaga JBB
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024