Dana yang dikeluarkan oleh penonton ini sebagai pengganti kostum timnas asli,"
Jakarta (ANTARA News) - Timnas Indonesia tetap mendapatkan dukungan penonton saat menghadapi China pada kualifikasi Piala Asia 2015 Grup C di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, pada pertengahan Oktober, meski ada larangan dari Komdis AFC.
Direktur Marketing PSSI Edhi Prasetyo di Jakarta, Rabu, mengatakan, bentuk dukungan itu bukan dari kalangan suporter pada umumnya melainkan dari pihak sponsor maupun partner dari federasi sepak bola Indonesia ini.
"Ini kami lakukan setelah mendapatkan rekomendasi dari AFC. Pertandingan tetap bisa ditonton meski hanya oleh sponsor dan partner PSSI," katanya di Kantor PSSI Senayan Jakarta.
Menurut dia, pada awalnya pihak PSSI mengajukan jumlah penonton yang bisa hadir di stadion mencapai 10 ribu orang. Namun yang terealisasi hanya 5 ribu termasuk media. Hal ini juga terkait dengan kapasitas tribun VVIP dan VIP di stadion terbesar di Indonesia.
Penonton dari kalangan sponsor dan partner yang akan melihat langsung pertandingan Timnas Indonesia melawan China, kata dia, tidak gratis melainkan harus membayar Rp3,5 juta untuk kategori VVIP dan Rp2,5 juga untuk kategori VIP.
"Dana yang dikeluarkan oleh penonton ini sebagai pengganti kostum timnas asli," katanya.
Meski jumlah penonton yang bisa masuk ke stadion terbatas, pihaknya tetap akan memanjakan supoter yang tetap datang ke areal stadion. PSSI berencana memasang empat "giant screen" di antaranya di Parkir Timur dan Barat.
Sebelumnya Indonesia mendapatkan sanksi tegas dari Komdis AFC berupa larangan menggelar pertandingan internasional dengan penonton. Sanksi ini didapat karena ulah suporter pada laga kualifikasi Piala AFC U-22 di Riau, Juli 2012.
Sementara itu untuk pertandingan kualifikasi Piala Asia U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, 8-12 Oktober, PSSI menyiapkan sedikitnya 67 ribu lembar tiket. Tiket ini bisa dibeli secara online maupun secara langsung menjelang pertandingan.
(B016/N002)
Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013