Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia memperpanjang perjanjian Bilateral Swap Agreement (BSA) dengan Bank Sentral China yang dimulai pada 2009 untuk memperkuat sistem keuangan.
"Sudah ditandatangani kemarin sore, sekitar 15 miliar dolar AS equivalent, sore kita akan umumkan detailnya," kata Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo saat ditemui disela raker dengan Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Rabu.
Perry mengatakan, hal tersebut merupakan langkah lanjutan yang dilakukan oleh BI guna meningkatkan jaminan cadangan devisa terhadap negara rekan apabila suatu saat nanti diperlukan.
Sebelumnya, BI juga telah menandatangani perpanjangan BSA dengan Bank of Japan sebagai agen Menteri Keuangan Jepang.
Dari perpanjangan BSA tersebut, disepakati nilai sebesar 12 miliar dolar AS dan Ketentuan itu berlaku efektif 31 Agustus 2013.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Difi A. Johansyah mengatakan kebijakan tersebut diambil sebagai langkah jaga-jaga untuk ketahanan cadangan devisa.
"Ketidakpastian perekonomian global ke depan memerlukan langkah-langkah antisipasi, termasuk menjaga kecukupan cadangan devisa," tutur Difi.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013