Rudy di Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa, mengatakan bahwa fenomena tawuran pelajar ini tidak bisa dianggap sepele, sehingga menurut dia perlu keseriusan banyak elemen dalam upaya pencegahannya.
Baca juga: Polisi tangkap tiga terduga pelaku tawuran tewaskan pelajar di Bogor
Ia mengakui, dalam satu bulan belakangan ini dirinya sering menerima informasi maraknya aksi tawuran antar pelajar yang berujung pada meninggalnya pelaku di kalangan mereka. Menurutnya, perlu ada deteksi dini dari rencana tawuran yang mungkin akan dilakukan antar kelompok pelajar.
"Saat ini kalau mau tawuran itu biasanya janjian dulu lewat medsos. Itu seharusnya bisa lebih mudah dideteksi. Tapi, pengawasan dari edukasi dari orang tua jauh lebih penting untuk mencegah aksi tawuran antar pelajar/kelompok pelajar tersebut," kata Rudy.
Baca juga: Wali Kota Bogor bentuk tim gabungan untuk hentikan tawuran pelajar
Maka dari itu, Rudy Susmanto mengajak para orang tua lebih memperhatikan aktivitas anak-anaknya, terutama saat berada di luar rumah. Terlebih, tawuran antar pelajar belakangan ini kerap terjadi pada malam atau dini hari.
Di sisi lain, satgas pelajar dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor diintensifkan kembali perannya, didampingi oleh TNI/Polri dan melibatkan peran serta masyarakat.
"Terlebih sebentar lagi bulan Ramadhan. Jangan sampai tindakan seperti itu (tawuran) justru mengganggu kesucian bulan puasa tersebut," ujar Rudy.
Baca juga: Kota Bogor bentuk tim patroli untuk cegah tawuran pelajar
Kepada masyarakat, Rudy mengimbau agar kegiatan siskamling lebih ditingkatkan guna mencegah aksi-aksi kejahatan di malam hari.
"Maka dari itu, peran masyarakat sangat penting. Siskamling penting. Apalagi tawuran banyak terjadi saat malam dan dini hari," ungkap Rudy.(KR-MFS)
Baca juga: Polresta Bogor menindak pelajar terlibat tawuran
Baca juga: Tawuran pelajar di Bogor, satu orang tewas
Baca juga: Polisi : Tawuran di Bogor kasus terencana
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2024