Saya khawatir sia-sia kami datang ke sini.

Washington (ANTARA News) - Satu keluarga yang terdiri atas lima orang dari Australia keluyuran tanpa tujuan di National Mall di Washington DC, AS, dan merasa kecewa saat Ibu Kota AS itu menyambut mereka dengan semua museum terkunci.

"Smithonian Natural History Museum adalah tempat terbaik untuk melihat dinosaurus, anak-anak saya suka dinosaurus, tapi ketika kami tiba pagi ini, semua museum sudah tutup," kata orang tua Australia tersebut seperti dikutip Xinhua.

"Kami tinggal di Perth, kota di Australia Barat. Kami memerlukan waktu 23 jam untuk sampai ke sini. Benar-benar disayangkan," tambahnya.

"Ini untuk pertama kali kami ke sini dan kami hanya berada di sini selama dua hari termasuk hari ini," kata ibu satu anak lelaki dan dua anak perempuan itu mengeluh, "Saya khawatir sia-sia kami datang ke sini."

Selain keluarga Australia tersebut, sejumlah wisatawan dari China, Jepang, Meksiko, Jerman dan banyak negara lain bingung melihat peta perjalanan mengenai Mall itu; banyak pertunjukan yang mestinya digelar sepanjang tahun kini malah tak ada.

Seorang anak perempuan China dari Shanghai, yang hanya mengaku bermarga Wang, berkata, "Saya bertanya-tanya apakah tempat menarik lain buka."

Dengan tak ada jawaban jelas dan rencana pilihan ia mengatakan, "Saya tak keberatan membayar tiket masuk, kok. Perjalan ke sini sejauh ini `kan sangat mahal."

Penutupan tempat bersejarah dan lokasi dengan pemandangan indah menjadi kejutan yang sangat pahit buat wisatawan China yang menempuh jarak ribuan mil ke Amerika Serikat. Mereka mulanya berencana menikmati libur Hari Nasional mereka selama satu pekan di Washington, mulai Selasa.

Pada dasarnya, semua lembaga Smithsonian, museum dan kebun binatang tidak buka untuk umum dan bahkan monumen serta tempat bersejarah di tempat terbuka ditutup dengan barikade, sebab lebih dari 3.500 dari 4.200 pekerja Smithsonian dan lebih dari 300 pekerja Park Service di Mall itu diistirahatkan selama penutupan tersebut.

Pemerintah federal menutup mulai Selasa sebab Kongres gagal mensahkan rancangan pendanaan untuk membuat pemerintah tetap beroperasi. Terakhir kali pemerintah melakukan penutupan ialah 17 tahun lalu.

"Saya pernah menyaksikan penutupan pemerintah selama lima kali sejak saya pindah ke (Washington) DC pada 1970-an," kata Vincent Deforest, pensiunan pekerja Park Service yang mengaku condong kepada Partai Demokrat.

"Sekali ini masalah utamanya ialah Obamacare," kata Deforest.

Ia menambahkan, "Saya kira kami harus memberinya (Obamacare) kesempatan, satu program yang benar-benar baru yang tak pernah dicoba sebelumnya di negeri ini akan selalu menghadapi keraguan."

Obamacare, atau Affordable Care Act, menghadapi tantangan dari sejak awal. Program tersebut diberlakukan pada 2010 dengan suara ketat dari partai pemerintah, yang berarti Obamacare dipaksa menjadi peraturan tanpa dukungan Republik.

"Saya menentang Obamacare sebab itu terlalu sosialistis," kata seorang pegawai federal yang dicutikan dan tak bersedia menyebutkan namanya. Ia mengaku sebagai orang independen.

"Tapi saya berharap penutupan ini akan segera berakhir," tambahnya.

(C003)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013