New York (ANTARA News) - Kurs dolar melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Selasa (Rabu pagi WIB), tetapi kerugian moderat itu menunjukkan para investor percaya penutupan sementara (shutdown) parsial layanan pemerintah tidak akan secara signifikan membahayakan ekonomi AS.
Pada pukul 21.00 GMT (Rabu pukul 04.00 WIB), euro diperdagangkan di 1,3527 dolar, naik sedikit dari 1,3524 dolar pada Senin, lapor AFP.
Dolar jatuh menjadi 97,94 yen dari 98,21 yen pada sesi sebelumnya.
Euro dibeli 132,51 yen, turun dari 132,81 yen.
Analis melihat penghentian sementara layanan pemerintah yang dimulai pada Selasa karena kebuntuan politik atas pendanaan pemerintah, sebagai "bearish" (lesu) untuk dolar karena bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi dan kemungkinan mendorong kembali kerangka waktu untuk Federal Reserve AS mengurangi program pembelian obligasinya.
Tetapi kerugian dolar dibatasi oleh angka kegiatan manufaktur AS yang lebih kuat dari perkiraan.
Indeks pembelian manajer (PMI) untuk aktivitas manufaktur yang dirilis oleh lembaga riset Institute for Supply Management (ISM) naik menjadi 56,2 persen pada September dari 55,7 persen pada Agustus.
Para analis juga memprediksi Washington akan menghindari membiarkan manuver politik selama penutupan sementara layanan pemerintah terlalu jauh keluar dari kontrol. Sebuah tenggat waktu 17 Oktober untuk menaikkan plafon utang dipandang sebagai prioritas besar yang anggota parlemen diharapkan untuk menghormatinya.
"Sementara perkembangan politik di Washington DC sudah tampak agak irasional, kami melihatnya sebagai hampir tak terbayangkan bahwa Kongres AS akan bersedia mengambil risiko gagal bayar (default) AS," kata Nomura dalam sebuah catatan.
Demikian pula, analis Kathy Lien dari BK Asset Management, mencatat bahwa sementara AS telah melihat sekitar 17 "shutdown" di masa lalu, negara tidak pernah gagal bayar pada utang atau tak memenuhi pembayaran suku bunga obligasi.
"Kami percaya kemungkinan default adalah kurang dari lima persen dan shutdown pemerintah tidak akan berlangsung selama lebih dari dua minggu," kata Lien.
Pound Inggris naik menjadi 1,6193 dolar dari 1,6185 dolar pada Senin.
Dolar diperdagangkan pada 0,9054 franc Swiss, naik dari 0,9046 franc.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013