Tidak mungkin rasanya AS `government`-nya `shutdown`. Pasti ada solusi politik, biasalah kalau tarik-menarik,"

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Chatib Basri menyakini pemerintah Amerika Serikat menemukan solusi terkait belum disetujuinya anggaran mereka oleh Kongres, yang membuat terjadinya penutupan pemerintahan (government shutdown).

"Tidak mungkin rasanya AS `government`-nya `shutdown`. Pasti ada solusi politik, biasalah kalau tarik-menarik," ujarnya di Jakarta, Selasa.

Chatib mengatakan bahwa kondisi tersebut dapat berpengaruh kepada negara berkembang. Namun, bagi Indonesia situasi di AS belum berdampak terlalu negatif karena membaiknya angka inflasi dan surplus neraca perdagangan pada Agustus.

"Pengaruhnya ke `emerging market` kena gara-gara kebijakan ini. Lihat saja kemarin `market` merah. Akan tetapi, hari ini gara-gara angka kita bagus, saya kira lumayan bisa dikompensasi," ujarnya.

Pemerintah AS memerintahkan seluruh kantor pemerintahan untuk berhenti beroperasi setelah Kongres tidak menyetujui anggaran baru hingga batas waktu yang telah ditentukan.

"Sejumlah lembaga harus menghentikan rencananya," kata Direktur Manajemen dan Anggaran kantor Gedung Putih Sylvia Mathews Burwell.

Perintah penutupan layanan kantor pemerintah diumumkan 10 menit sebelum pemerintah AS dinyatakan kehabisan uang setelah Kongres tidak menyetujui anggaran baru.

Kas pemerintah AS pun menipis setelah tidak diperbolehkan untuk menaikkan dan menambah batas utang, untuk menjalankan sejumlah program baru pemerintahan Presiden AS Barack Obama.

Barack Obama menyatakan bahwa dirinya "sama sekali tidak akan mundur" untuk penutupan pemerintahan karena batas waktu tengah malam kian dekat untuk menyepakati RUU keberlanjutan pendanaan pemerintah federal.

"Saya sama sekali tidak akan mundur," kata Obama yang juga menyatakan akan berbicara dengan para pemimpin Kongres tentang kebuntuan pembicaraan anggaran.
(S034/D007)

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013