..harus bisa menunjukkan bukti yang akan diteruskan dan sudah dirintis mulai hari ini untuk Indonesia .."Denpasar (ANTARA Newsa) - Pengamat politik I Nyoman Wiratmaja berpandangan iklan calon presiden di berbagai stasiun televisi belum tentu disukai rakyat dan justru menciptakan kebosanan.
"Kiprah para capres yang ada di televisi saat ini sebenarnya dari dulu sudah diketahui rakyat. Oleh karena itu akan susah sekali jika dari iklan itu untuk mendongkrak mereka supaya disukai. Memang dari iklan akan semakin dikenal," katanya di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, figur capres untuk menjadi disukai memerlukan daya tarik khusus, namun sayang belum terlihat dari iklan-iklan yang politik yang makin intensif di televisi.
"Model iklan harus berbeda, bukan sekadar disampaikan mau nyapres tetapi harus bisa menunjukkan bukti yang akan diteruskan dan sudah dirintis mulai hari ini untuk Indonesia ke depan lebih baik," ujarnya.
Pada titik tertentu, jika masyarakat selalu dijejali dengan promosi popularitas calon presiden tertentu justru akan berdampak pada kejenuhan dan malah tidak disukai pemilih.
Akademisi dari Fisip Universitas Warmadewa itu mengatakan promosi yang baik sebaiknya mencontoh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang terkenal karena apa yang dilakukannya.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
