Kontribusi kenaikan dividen karena laba yang meningkat

Denpasar (ANTARA) - BUMD PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali membagikan dividen sebesar Rp553,6 miliar kepada pemegang saham untuk tahun buku 2023 atau naik dibandingkan 2022 yang mencapai Rp453 miliar.

"Kontribusi kenaikan dividen karena laba yang meningkat," kata Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Bali I Nyoman Sudharma di Denpasar, Bali, Senin.

Bank milik pemerintah daerah di Bali itu mencatatkan perolehan laba pada 2023 mencapai Rp738 miliar atau tumbuh 22,32 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp604 miliar.

Pembagian dividen itu disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2023 kepada seluruh pemilik modal dari sembilan kabupaten/kota di Pulau Dewata serta Pemerintah Provinsi Bali.

Sudharma menambahkan pertumbuhan laba perusahaan bersumber dari pendapatan bunga bersih selama 2023 mencapai Rp2,2 triliun atau naik mendekati 29 persen dibandingkan 2022 mencapai Rp1,7 triliun.

Selain itu, pencapaian laba juga bersumber dari peningkatan pendapatan berbasis biaya atau fee based income sebesar Rp11 miliar, naik 10,83 persen secara tahunan menjadi Rp114 miliar dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya mencapai Rp102 miliar.

Pos pendapatan lainnya juga mengalami pertumbuhan hingga 55,65 persen secara tahunan menjadi Rp68 miliar dibandingkan periode sama sebelumnya mencapai Rp44 miliar.

Sementara itu, bank pelat merah itu mencatat penyaluran kredit secara tahunan mencapai 5,39 persen atau meningkat dari Rp20 triliun pada Desember 2022, menjadi Rp21,1 triliun pada Desember 2023.

Sudharma mencatat komposisi penyaluran kredit produktif mencapai 54,34 persen dari total portofolio kredit pada Desember 2023 atau meningkat dari Desember 2022 yang sebesar 52,52 persen.

Ada pun penyaluran kredit kepada debitur UMKM pada Desember 2023 mencapai Rp10,2 triliun dari total kredit yang disalurkan itu.

"Ini menandakan kami menyalurkan kredit kepada UMKM melebihi ketentuan yang disyaratkan Bank Indonesia yaitu paling sedikit 25 persen," katanya.

Rasio kredit UMKM tinggi itu, lanjut dia, dikontribusikan oleh penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp1,73 triliun atau 100 persen target.

Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang dikumpulkan BPD Bali selama 2023 mencapai hampir Rp28 triliun atau naik dibandingkan 2022 mencapai Rp26,4 triliun.

Sebanyak 71,5 persen atau hampir Rp20 triliun dari total DPK itu merupakan dana tabungan (CASA) nasabah.

"Peningkatan kredit dan DPK mendorong peningkatan aset sebesar Rp34,3 triliun atau meningkat sebesar 6,69 persen dibandingkan Desember 2022 sebesar Rp32,1 triliun," ucapnya.

Sementara itu, dari segi kinerja nasabah bank daerah ini mencatat kredit bermasalah nasabah (NPL) selama 2023 mencapai 1,29 persen.


Baca juga: Anggota DPD dorong BPD Bali segera "go public"
Baca juga: Askrindo jalin kerja sama asuransi kredit dengan BPD Maluku Malut
Baca juga: BPD Bali salurkan kredit Rp21,1 triliun selama 2023

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024