Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma meminta ratusan kepala sekolah dan guru agama di wilayah tersebut agar dapat mencegah paham Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme dan Terorisme (IRET) dari tingkat SD, SMP hingga SMA.
Hal tersebut disampaikan Dhany dalam kegiatan sosialisasi kebangsaan dengan tema "Strategi Deteksi Dini Pencegahan IRET (Intoleran, Radikalisme, Ekstremisme dan Terorisme) di Lingkungan Sekolah Dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Damai".
“Kegiatan ini bekerjasama dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror. Kita undang 200 kepala sekolah dan guru agama untuk mengikuti kegiatan sosialisasi kebangsaan dengan tema 'Strategi Deteksi Dini Pencegahan IRET di Lingkungan Sekolah Dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Damai',” kata Dhany di Jakarta, Senin.
Dhany berharap peserta dapat menyerap dan menyebarkan pemahaman materi yang disampaikan dalam kegiatan itu. Dengan begitu paham intoleransi, radikalisme, ekstremisme
dan terorisme bisa ditangkal agar tidak berkembang di wilayah Jakarta Pusat (Jakpus).
"Penguatan di sekolah itu penting. Yang bisa menanamkan pemahaman ya pemimpin di sekolah karena sehari-hari berinteraksi dengan para murid," ujar Dhany.
Kepala Suku Dinas (Sudin) Pendidikan Wilayah 1 Jakpus, Sri Rahayu Asih Subekti mengatakan, pihaknya akan menugaskan kepala sekolah dan guru agama untuk menggandeng ketua OSIS dan pelajar lainnya dalam mencegah paham IRET.
“Akan dirangkul dan memberikan pemahaman dalam mencegah IRET di sekolah. Kalau di Sudin Pendidikan 1 meliputi Kecamatan Sawah Besar, Gambir, Tanah Abang dan Menteng," kata Sri.
Baca juga: Peneliti ungkap penyebab sikap intoleransi di dunia pendidikan
Baca juga: Disdik DKI terapkan sanksi tegas kepada oknum intoleran
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024