Pernyataannya mengisyaratkan bahwa The Fed tidak akan menurunkan suku bunganya dalam waktu dekat
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada awal pekan dibuka turun di tengah sinyal kurang dovish dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed terkait kebijakan suku bunga acuannya atau Fed Funds Rate (FFR).
Pada awal perdagangan Senin pagi, rupiah dibuka melemah 25 poin atau 0,16 persen menjadi Rp15.623 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.598 per dolar AS.
Ia juga berpendapat bahwa The Fed akan melonggarkan kebijakan moneternya pada akhir tahun ini.
Baca juga: Rupiah Senin pagi tergelincir menjadi Rp15.623 per dolar AS
Baca juga: Rupiah melemah di tengah sentimen penurunan suku bunga AS
Meskipun pernyataannya kurang dovish, imbal hasil atau yield US Treasury (UST) 10 tahun turun tujuh basis poin (bps) menjadi 4,25 persen.
Sementara itu, imbal hasil atau yield obligasi Pemerintah Indonesia tenor panjang turun satu bps, sedangkan yield obligasi tenor pendek tercatat tidak berubah.
Volume perdagangan obligasi Pemerintah Indonesia mencatat rata-rata Rp15,89 triliun pada pekan lalu, lebih rendah dibandingkan volume pekan sebelumnya, sebesar Rp29,21 triliun.
Baca juga: Rupiah berpeluang menguat dipengaruhi optimisme pertumbuhan ekonomi
Baca juga: Rupiah meningkat didukung surplus neraca pembayaran Indonesia
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024