Bapak Presiden dan menteri terkait harus mengevaluasinya, karena kami sangat tidak setuju."

Lampung Timur (ANTARA News) - Sejumlah pihak menolak wacana pemindahan atau translokasi salah satu badak sumatera dari Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas (TNWK) ke Cincinnati Zoo Amerika Serikat.

Menurut informasi dari para ahli badak dan pihak TNWK di Lampung Timur, Sekasa, wacana pemindahan badak sumatera itu mengemuka setelah keberhasilan kelahiran "Andatu" melalui breeding semi buatan di penangkaran badak dan temuan anak badak liar di hutan TNWK Lampung.

"Ya jangan dong, kita enggak akan kasih badak kita dibawa ke luar negeri," kata Kepala Bagian Humas dan Kerja sama TNWK, Sukatmoko.

Menurut dia, bangsa Indonesia harus berkaca dari pengalaman pahit tahun 1980-an ketika sebanyak 18 ekor badak sumatera dibawa ke Inggris dan AS, namun sebagian besar telah mati karena harus hidup bukan berada pada habitat aslinya.

Dia menegaskan bahwa di area Suaka Rhino Sumatra (SRS) TNWK merupakan habitat badak liar yang sangat baik dan terbukti sudah berhasil mengembangbiakan secara alamiah, sehingga tidak perlu lagi dibawa ke kebun binatang Cincinnati AS.

Ia mengingatkan agar pemerintah Indonesia harus mengevaluasinya jika pihak Cincinnati Zoo menginginkan salah satu badak Sumatera itu dibawa ke sana.

"Bapak Presiden dan menteri terkait harus mengevaluasinya, karena kami sangat tidak setuju," kata dia pula.

Direktur Yayasan Badak Indonesia (Yabi) Widodo S Ramono menyatakan, meskipun sudah diketahui ada dua kelahiran badak di Sumatera namun saat ini populasinya masih kritis dan terancam punah.

"Semua pihak harus mempertahankan agar salah satu badak di SRS tidak dibawa ke AS karena habitatnya lebih cocok di TNWK," kata dia lagi.

Ia mengutarakan, translokasi badak memang wajar dilakukan, namun itu masih bisa dilakukan di dalam wilayah Indonesia untuk meningkatkan populasinya karena jika sampai terjadi perkawinan sedarah antara badak liar itu akan banyak menimbulkan masalah dalam keberlangsungan hidup badak liar itu selanjutnya.

Menurut dia, semua pihak menghargai Cincinnati Zoo yang pernah berbagi ilmu perkembangbiakan badak, tapi bukan berarti sepakat memberikan salah satu badak sumatera kepada mereka.

Dia menambahkan, seharusnya jika dunia internasional mendukung pemulihan dan pelestarian badak, kenapa tidak membangun SRS bersama-sama sebagai pusat perkembangbiakan badak sumatera. (KA*B014)

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013