Madinah (ANTARA News) - Jumlah jemaah calon haji yang wafat selama penyelenggaraan ibadah haji di Tanah Suci bertambah empat orang sehingga sampai Senin sore, tercatat ada 24 orang anggota jemaah haji yang wafat.

Berdasarkan data di Sistem Komputerasi Haji Terpadu (Siskohat), empat anggota jemaah haji yang wafat itu terdiri atas tiga jamah wafat di Mekkah dan satu wafat di Madinah.

Dua jamaah yang wafat di Mekkah yang baru dapat informasi identitas yaitu Muliana Rambe binti Abdul Rambe (59) dari Kloter 15 Embarkasi Medan dan Rukmini binti Abdullah (67) tahun dari Kloter 35 Jakarta, satu jamaah lain belum terekam identitasnya. Sementara satu jamaah yang wafat di Madinah yaitu Abdul Manan dari kloter 14 Batam.

Kepala Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPIH) Madinah dr Suharto mengatakan, para jamaah haji Indonesia memiliki tiga pelayanan kesehatan selama berada di Arab Saudi yaitu pertama adalah tim kesehatan haji yang ada di masing-masing kloter, kemudian pelayanan kesehatan di setiap sektor pemondokan jamaah, serta BPHI di Daerah Kerja (Daker) masing-masing kota.

"Khusus BPIH Madinah mempunyai ruang IGD dan 65 tempat tidur untuk rawat inap," katanya.

Ia menjelaskan, pelayanan kesehatan di sektor sifatnya hanya stabilisasi saja dengan prinsip "one day care". "Jadi di sektor hanya menstabilkan kondisi. Setelah enam jam ternyata kita tidak mampu stabilkan, maka akan dirujuk ke BPHI," katanya.

Data Siskohat Kesehatan mencatat ada 1.389 jamaah yang menjalani rawat jalan setelah memeriksakan diri di BPHI yaitu terdiri atas 130 jamaah di Jeddah, 415 jamaah di Madinah dan 844 di Mekkah. Selain itu ada 293 yang dirujuk ke RS Arab Saudi dan yang masih menjalani rawat inap 366 orang.


(B013/Z002)

Pewarta: Budi Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013