Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menyatakan hingga pukul 20.35 WIB belum ada informasi maupun laporan adanya bangunan di Kota Sukabumi, Jabar yang rusak akibat terdampak gempa M5,7 yang berpusat Kabupaten Bayah, Banten pada Minggu (25/2).

"Dalam mendata dampak dari gempa yang terjadi sekitar pukul 20.07 WIB kami membentuk dua tim. Di mana tim pertama melakukan pemantauan langsung di lapangan dan tim kedua memantau kondisi melalui pesawat radio di Kantor BPBD Kota Sukabumi," kata Kepala BPBD Sukabumi Novian Rahmat saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu malam.

Menurut Novian, getaran gempa M5,7 cukup kencang sehingga membuat panik sebagian warga Kota Sukabumi. Tim reaksi cepat yang tengah bersiaga dan merasakan getaran gempa langsung membagi kelompok untuk memantau perkembangan di lapangan.

Petugas penanggulangan bencana masih melakukan patroli ke sejumlah permukiman warga untuk memantau sejauh mana dampak dari getaran gempa terhadap kondisi bangunan maupun fasilitas lainnya.

Untuk mempercepat asesmen, pihaknya juga berkoordinasi dengan aparatur pemerintahan di tingkat kelurahan yang tujuannya jika ada laporan maupun temuan adanya bangunan yang rusak akibat terdampak gempa bisa segera ditangani.

"Kami masih bersiaga, namun belum ada laporan kerusakan bangunan baik dari petugas yang melakukan patroli maupun informasi yang masuk melalui pesawat radio," tambahnya.

Ia mengimbau warga jika melihat, mengetahui atau terdampak gempa untuk segera melapor, bisa melalui pengurus RT/RW agar bisa cepat mendapatkan penanganan dari petugas yang berada di lapangan.

Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa M5,7 tersebut berlokasi di 7.61 Lintang Selatan (LS),105.90 Bujur Timir (BT ), 85 km Barat Daya Kabupaten Bayah di kedalaman 10 km.

Baca juga: Getaran gempa Bayah Banten dirasakan hingga Sukabumi

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024