Kita di Manokwari sudah berjuang, tapi ini butuh komitmen semua pihak, baik seluruh pemda maupun tapi pemprov. Sumber daya pembangunan harus difokuskan ke Manokwari bukan ke daerah lain

Manokwari (ANTARA) - Bupati Manokwari Hermus Indou menyatakan butuh komitmen bersama dari seluruh kabupaten di Provinsi Papua Barat untuk mengembangkan Kabupaten Manokwari sebagai ibukota provinsi tersebut.

"Saya pernah bilang kepada Penjabat Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere bahwa tidak ada pilihan selain optimalkan kerja sama dengan kabupaten di Provinsi Papua Barat agar Manokwari bisa berkembang," kata Hermus di Manokwari, Minggu.

Ia mengatakan, Pemkab Manokwari saat ini sedang berjuang untuk membenahi kualitas dan kapasitas daerah dengan sejumlah proyek infrastruktur strategis.

Sejumlah proyek strategis yang sudah dikerjakan diantaranya pembangunan Pasar Modern Sanggeng, ruang terbuka publik (RTP) Borarsi dan perpanjangan landasan pacu Bandara Rendani.

Sedangkan tahun ini Pemkab Manokwari yang berkolaborasi dengan Kementerian PUPR juga sedang berupaya untuk melakukan alih trace (perubahan jalur) jalan dan jembatan menuju Bandara Rendani di pinggir pantai.

Perubahan jalur tersebut, menurut dia, akan membuat pemandangan di Manokwari berbeda. Karena wilayah pinggir pantai akan dijadikan teras kota, jadi beranda terdepan. Seluruh bangunan di Manokwari nantinya akan menghadap ke pantai dan bukan membelakangi pantai.

Proyek-proyek tersebut adalah upaya untuk mengubah wajah Kabupaten Manokwari agar menjadi lebih kompetitif dan lebih maju sehingga berdampak pada pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Manokwari harus jadi objek wisata sendiri. Kita memiliki potensi alam dan budaya yang luar biasa. Jika wisata berkembang akan mempunyai efek pada pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Ia menjelaskan, kemampuan fiskal daerah di Manokwari saat ini masih tertinggal dari daerah lainnya. Padahal sebagai ibukota provinsi, Manokwari harus menjadi daerah yang mampu berkompetisi dengan ibukota-ibukota lainnya di Indonesia.

Orang nomor satu di Manokwari ini mengatakan, agar daerahnya berkembang tidak ada cara lain selain harus mendapat dukungan dan komitmen bersama dari Pemprov Papua Barat dan tujuh kabupaten di bawahnya.

Ia mengatakan, salah satu tantangan di Manokwari adalah minimnya penerbangan di Bandara Rendani Manokwari akibat permintaan penumpang yang terbatas. Akibat minim penumpang membuat saat ini hanya satu maskapai yang beroperasi di Manokwari yaitu Lion Air.

Menurut dia, hal itu dapat diatasi jika Bandara Manokwari bisa menjadi hub untuk penerbangan di tujuh kabupaten di Papua Barat. Padahal, selama ini penerbangan menuju kabupaten-kabupaten di Papua Barat justru diarahkan ke Kabupaten Sorong di Provinsi Papua Barat Daya.

"Kita di Manokwari sudah berjuang, tapi ini butuh komitmen semua pihak, baik seluruh pemda maupun tapi pemprov. Sumber daya pembangunan harus difokuskan ke Manokwari bukan ke daerah lain," katanya.

Baca juga: Pemkab Manokwari lanjutkan pengembangan kopi di Mokwam

Baca juga: Peta dan batas wilayah 270 kampung pemekaran di Manokwari selesai Juni

Baca juga: Pemkab Manokwari ajukan pemekaran distrik lagi, ini alasannya

Baca juga: Pemkab Manokwari siapkan lahan Terminal Bandara Rendani sebelum 2025

Pewarta: Ali Nur Ichsan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024