Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bersama PT Pertamina (Persero) melakukan operasi pasar guna mengatasi kelangkaan BBM di sejumlah wilayah Indonesia khususnya bagian tengah dan timur. Kepala BPH Migas Tubagus Haryono di Jakarta, Rabu mengatakan, melalui operasi pasar, maka masyarakat dapat memperoleh BBM secara langsung dengan harga yang lebih murah ketimbang membeli di pangkalan atau pengecer. "Memang masyarakat tetap harus mengantri, karena operasi pasar hanya dilakukan sewaktu-waktu," katanya. Ia menambahkan, dengan melakukan operasi pasar memakai mobil-mobil tangki, maka bisa juga mencegah penyelundupan dan mengubah pola suplai dari sungai menjadi jalan darat. Tubagus mengatakan, kelangkaan BBM di sejumlah wilayah, selain dikarenakan musim kemarau yang mengakibatkan pendangkalan sungai, juga akibat peningkatan pemakaian premium dan minyak tanah. "Premium meningkat karena jumlah kendaraan yang meningkat, sedang peningkatan minyak tanah terutama akibat dipakai para nelayan," ujarnya. Sebagai upaya penanganan jangka menengah, lanjut Tubagus, maka BPH Migas berkoordinasi dengan Pertamina akan menambah armada kapal-kapal berbobot kecil guna mengatasi pendangkalan alur sungai. "Langkah lainnya adalah menambah impor premium jika diperlukan," ujarnya. Sedang jangka panjang adalah BPH Migas bersama Pertamina dan pihak ketiga membangun sejumlah fasilitas khususnya depot di wilayah-wilayah rawan krisis BBM. Upaya lainnya, menurut Tubagus, adalah membangun tempat penampungan BBM terapung dan meremajakan kapal-kapal pengangkut yang sudah tua. "Saat ini, armada kapal yang ada 90 persennya sudah berusia tua dan perlu peremajaan. Selain itu, armada kapal yang digunakan Pertamina, hampir 70 persen di antaranya kapal sewa," ujarnya. Khusus mengatasi pendangkalan sungai di Plaju, Sumsel, BPH Migas mengusulkan agar dilakukan pengerukan sungai dengan berkoordinasi pemda setempat. Tubagus juga mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir dengan kelangkaan BBM di sejumlah wilayah, karena stok BBM secara nasional cukup aman. Per 9 Agustus 2006, stok premium 17 hari, minyak tanah 23 hari dan solar 23 hari.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006