Robohnya atap masjid itu menewaskan banyak orang yang hadir."

Hilla, Irak (ANTARA News) - Serangan bom bunuh diri yang ditujukan pada para pelayat di sebuah masjid Syiah di sebelah selatan Baghdad menewaskan 27 orang, Minggu, kata polisi dan seorang dokter.

Pemboman itu, yang meruntuhkan atap Masjid Al-Hussein di daerah Musayyib, juga mencederai 35 orang, lapor AFP.

"Robohnya atap masjid itu menewaskan banyak orang yang hadir," kata Hamza Habib, yang pergi ke lokasi kejadian setelah ledakan tersebut.

Haidar, yang berada di dalam masjid itu saat ledakan tersebut, mengatakan, sejumlah orang berusaha menghentikan pelaku pemboman, namun ia masih bisa meledakkan bomnya di antara pelayat.

Acara pemakaman itu dilakukan bagi seseorang yang tewas dua hari sebelumnya ketika sebuah rumah di Musayyib diledakkan, kata Nasser Karim.

Pemboman itu merupakan yang terakhir dari serangkaian serangan sektarian terhadap masjid dan pemakaman di Irak tengah yang meningkatkan kekhawatiran mengenai perang sektarian besar Sunni-Syiah seperti pada 2006-2007.

Jumat, dua bom meledak di dekat dua masjid Sunni di Baghdad ketika umat meninggalkan tempat ibadah itu setelah sholat, menewaskan enam orang.

Serangan bom lain yang ditujukan pada pelayat Sunni di Baghdad pada 23 September menewaskan 15 orang, sementara serangan terhadap pemakaman Sunni menewaskan 12 orang sehari sebelumnya.

Pemboman yang ditujukan pada pelayat Syiah pada 21 September menewaskan 73 orang di Baghdad, dan dua ledakan di sebuah masjid Sunni di sebelah utara Baghdad menewaskan 18 orang sehari sebelumnya.

Kekerasan Minggu itu merupakan yang terakhir dari gelombang pemboman dan serangan bunuh diri di tengah krisis politik antara Perdana Menteri Nuri al-Maliki dan mitra-mitra pemerintahnya dan pawai protes selama beberapa pekan yang menuntut pengunduran dirinya.

Lebih dari 800 orang tewas dalam serangan-serangan selama Agustus, yang telah menjadi salah satu bulan paling mematikan di Irak.

Berdasarkan data yang dihimpun PBB dan pemerintah Irak, Juli merupakan bulan paling mematikan dalam lima tahun dengan jumlah korban tewas lebih dari 1.000 orang.

Jumlah kematian akibat serangan-serangan di Irak telah melampaui 4.600 orang sejak awal tahun ini.

Gelombang serangan di Irak meningkat sejak awal tahun ini, dan menurut laporan PBB, lebih dari 2.500 orang tewas dari April hingga Juni saja, jumlah tertinggi sejak 2008.

Jumlah kematian pada Maret mencapai 271, sementara sepanjang Februari, 220 orang tewas dalam kekerasan di Irak, menurut data AFP yang berdasarkan atas keterangan dari sumber-sumber keamanan dan medis.

Irak dilanda kemelut politik dan kekerasan yang menewaskan ribuan orang sejak pasukan AS menyelesaikan penarikan dari negara itu pada 18 Desember 2011, meninggalkan tanggung jawab keamanan kepada pasukan Irak.

Selain bermasalah dengan Kurdi, pemerintah Irak juga berselisih dengan kelompok Sunni.

Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki (Syiah) sejak Desember 2011 mengupayakan penangkapan Wakil Presiden Tareq al-Hashemi atas tuduhan terorisme dan berusaha memecat Deputi Perdana Menteri Saleh al-Mutlak. Keduanya adalah pemimpin Sunni.

Penerjemah: Memet Suratmadi

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013