"Turnamen ini sangat mengesankan, kami sangat puas atas kerja Indonesia sebagai tuan rumah, panitia yang ditunjuk mau bekerja sama dengan baik," ujar Direktur Olahraga 3X3 FIBA Kosta Iliev di Jakarta, Minggu.
Ia juga memuji pekerjaan Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) dalam mempersiapkan dan mengelola jalannya turnamen tingkat internasional di Indonesia tersebut.
"Kami sangat bersyukur karena Federasi Basket Indonesia (Perbasi) berkenan menerima kesempatan ini dan menjalankannya dengan baik," katanya.
Kosta juga memuji antusiasme penonton dalam menyaksikan seluruh pertandingan, termasuk keramahan mereka terhadap para pemain yang berlaga di kejuaraan ini.
"Penonton Indonesia sangat antusiastis, mereka meminta foto ke hampir setiap pemain yang berlaga, boleh jadi karena acara setingkat ini jarang dilangsungkan di Indonesia," ujarnya.
Meski demikian, penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Bola Basket 3X3 bukan tanpa cela mengingat kekacauan pada rangkaian upacara pembukaan menyusul batal hadirnya Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo Jumat lalu yang sangat disayangkanPresiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) Erick Thohir.
"Ini kejuaraan dunia, bukan level Asia Tenggara, ada 40 negara yang hadir. Sayang kalau beliau tidak hadir. Padahal, jajaran pejabat teras pengurus Basket dunia hadir," ujar Erick.
Untuk edisi selanjutnya Kejuaraan Dunia Bola Basket 3X3 U-18 FIBA pada 2014, Kosta mengungkapkan sudah empat negara mengajukan proposal pencalonan tuan rumah.
"Kami sudah menerima proposal dari Kanada, Israel, Amerika Serikat, dan Ukraina. Kami akan memutuskan sebelum Desember 2013," ujarnya.
Argentina keluar sebagai juara pada kategori putra, diikuti Prancis sebagai runner-up dan Rusia di tempat ketiga, sementara putri AS berhasil mempertahan gelar puteri setelah mengalahkan Estonia di final, sedangkan Spanyol merebut tempat ketiga.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013