Jamaah Indonesia menganggap tip itu biasa dan sukarela karena di Indonesia sudah biasa."

Madinah (ANTARA News) - Ketua Muassasah Adilla As`ad Ismail Masluh meminta jamaah haji Indonesia untuk tidak memberikan tip kepada sopir bus yang mengantarkan jamaah haji karena mereka sudah mendapatkan upah dari perusahaan bus.

"Kalau ada yang meminta-minta tip agar dilaporkan ke kami, karena ada nomor pengaduannya. Jamaah juga jangan mengkoordinir untuk memberi tip ke sopir," katanya menjawab pertanyaan wartawan ketika ditemui di Kantor Muassasah Adilla di Madinah.

Ia meminta, agar jamaah mau melaporkan jika ada sopir yang berulah macam-macam jika jika diberi tip itu.

Hampir semua pengurus kloter dari Indonesia selalu mempersiapkan tip bagi sopir yang besarnya sekitar 100 real atau Rp310.000 sekali jalan, karena mereka berpedoman pada pengalaman penyelenggaran haji sebelumnya bahwa tanpa tip biasanya sopir akan berulah, misalnya dengan berpura-pura mogok.

Ketua Daker Madinah Akhmad Jauhari juga membenarkan adanya jamaah yangmengkoordinir untuk memberi tip bagi supir, karena memang ada sopir yang meminta-minta tip itu.

"Jamaah Indonesia menganggap tip itu biasa dan sukarela karena di Indonesia sudah biasa. Walaupun kita sudah mengimbau berkali-kali agar tidak memberikan itu, tetapi prakteknya ada," katanya.

Jika ada supir yang berulah dengan menghentikan bus sebelum diberi tip, maka Akhmad mengatakan bahwa hal itu di luar pengawasan dan kewenangan Daker.

"Itu bagian dari pelayanan Muassasah, dan di luar pengawasan dan kendali kami," katanya.

Terkait dengan larangan membawa koper dalam bus, Ismail menjelaskan bahwa pelarangan itu demi kenyamanan penumpang.

"Kalau satu diizinkan untuk membawa koper, nanti yang lain mengikuti sehingga mengganggu penumpang sendiri," katanya.

Aturan itu juga membuat 70 tas tentengan, dan tiga koper besar milik rombongan kloter 17 embarkasi Jakarta tidak terangkut bus yang dioperasikan syarikah (perusahaan otobus) Qowafil. Perusahaan itu akhirnya memberangkatkan barang yang tertinggal Jumat ini dengan bus ukuran sedang sehari kemudian.

Sopir angkutan haji di Madinah selama ini berusaha mendapat jatah untuk mengantar jamaah haji Indonesia ke Kota Makkah karena orang Indonesia sopan dan dikenal royal memberikan uang tip bagi supir yang satu calon haji memberikan satu real.

Seorang petugas transportasi Tajudin Nirwan mengatakan setiap pagi stiker yang akan dipasang di bus-bus jadi rebutan mereka.

"Stiker itu sebagai tanda bus ditunjuk untuk mengangkut jamaah, dan mereka berebut untuk mendapatkan itu. Jamaah kita dikenal sopan, tidak rewel, dan suka memberikan tip," katanya.

Pewarta: Budi Santoso
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013