Dukungan Denmark terhadap inisiatif mekanisme transisi energi Indonesia pun sangatlah positif
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan hubungan Indonesia dengan negara-negara Nordik memiliki relevansi penting terhadap isu perubahan iklim.
“Hubungan ini sangat penting dan relevan, terlebih dalam menghadapi permasalahan utama global yang dampaknya dirasakan oleh seluruh penjuru dunia, yaitu perubahan iklim,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Jumat.
Hubungan Indonesia dengan negara-negara Nordik telah terjalin selama lebih dari 70 tahun. Menurut Menkeu, terdapat berbagai kerja sama di antara Indonesia dengan negara-negara Nordik.
Misalnya, Indonesia telah menandatangani dua kerja sama terkait energi dan keberlanjutan di berbagai lini dengan Swedia pada 2023.
Dengan Denmark, Indonesia telah menandatangani kerja sama terkait pangan dan pengelolaan limbah pada 2023. Tahun ini, kerja sama di sektor maritim pun telah disahkan.
“Dukungan Denmark terhadap inisiatif mekanisme transisi energi Indonesia pun sangatlah positif,” ujar Sri Mulyani.
Kemudian, Indonesia telah menyelenggarakan pertemuan terkait Smart Energy dengan Finlandia. Selain itu, bersama Menkeu Finlandia menjadi Co-chair dalam Coalition of Finance Ministers for Climate Change.
Sementara dengan Norwegia, Indonesia memiliki komitmen bersama dalam Just Energy Transition Partnership. Selain itu, dengan dukungan Norwegia, Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup telah menyiapkan Forest and Land Use (FOLU) untuk menyongsong visi Indonesia dalam melawan polusi dan degradasi lahan.
Bendahara Negara menilai semua interaksi tersebut merupakan manifestasi yang baik dari peranan Indonesia pada masyarakat global.
“Interaksi ini pun tidak hanya dalam tingkat pemerintahan dan bisnis, namun juga dalam hubungan kebudayaan dan antarmanusianya. Saya harap kerja sama yang baik ini akan terus terjaga lintas generasi, kini dan nanti,” tutur Menkeu.
Baca juga: Pemerintah Jerman apresiasi rencana aksi ekonomi sirkular Indonesia
Baca juga: Jokowi sebut perubahan iklim jadi sebab harga beras di Indonesia naik
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024