Ankara (ANTARA) - Angka kasus bunuh diri di Korea Selatan adalah yang tertinggi di antara negara-negara maju, dengan hampir 13.000 orang melakukan bunuh diri pada 2022, menurut data terbaru.
Angka bunuh di negara itu sedikit turun pada tahun 2022, tetapi masih termasuk tinggi di antara negara-negara maju, menurut laporan Yonhap News, mengacu pada data badan statistik Korea (Statistics Korea).
Berdasarkan data, sebanyak 24,1 dari setiap 100.000 orang melakukan bunuh diri di Korea Selatan.
"Bunuh diri berkaitan erat dengan kualitas hidup individu. Angka bunuh diri cenderung meningkat seiring dengan perubahan atau ketidakstabilan sosial yang drastis sehingga mewakili ciri struktural masyarakat dan kesatuan sosial," kata Statistics Korea dalam laporannya.
Angka bunuh diri pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan.
Korea Selatan juga mencatat penurunan jumlah kelahiran baru meskipun telah mengeluarkan dana sekitar 200 miliar dolar AS (sekitar Rp3.123 triliun) selama 16 tahun terakhir untuk mendorong pertumbuhan penduduk.
Tahun lalu, Forum Ekonomi Dunia memperingatkan bahwa jika angka kelahiran yang rendah saat ini terus berlanjut, maka populasi negara tersebut akan berkurang setengah dari angka kelahiran saat ini, pada akhir abad ini.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol juga memperingatkan tahun lalu bahwa “waktunya hampir habis” dan mendesak pihak berwenang untuk bekerja keras menangani masalah rendahnya angka kelahiran.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Warga asal Korsel yang hendak bunuh diri diselamatkan petugas Damkar
Baca juga: Pria Korsel tewas tertimpa orang yang bunuh diri
Baca juga: Mahasiswa Korsel bunuh diri dan celakakan orang lain
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024