Madinah (ANTARA News) - Seorang calon haji asal Mojokerto, Jawa Timur, berusaha mengembalikan dua baju yang dibeli sang istri karena terlalu mahal, akhirnya pedagang mengambil jalan damai dengan memberikan bonus tiga baju lainnya.
Adalah Muhlahin (59), yang mengetahui sang istri telah diperdaya oleh pedagang kemudian bersama-sama kembali ke toko penjual di sekitar Madjid Nabawi, untuk membatalkan kesepakatan jual beli.
"Istri saya tidak tahu nilai mata ruang real itu, masa dua baju gamis yang di Tanah Air seharga Rp70-an ribu per potong, dijual 250 real atau Rp750 ribu lebih. Saya ingin menukar kembali tetapi pedagang menolak," katanya yang ditemui saat tengah mengembalikan baju itu, Sabtu.
Tarik ulur terjadi cukup lama, dan akhirnya pedagang memberikan bonus tiga baju ukuran remaja agar Muhlahin tidak jadi mengembalikan barang dagangannya.
"Lumayan ini buat cucu saya," katanya yang juga salah satu ketua regu di Kloter 20 Surabaya.
Kenakalan pedagang di Madinah juga diungkap Miftahudin, seorang jamaah Kloter 34 Solo yang merasa dihalangi keluar toko karena tidak jadi membeli.
"Saya mencoba melihat-lihat parfum, lalu disemprotkan satu contoh parfum seharga 40 real sebotol, tapi karena tidak cocok saya berusaha kembali," kata jamaah asal Banjarnegara itu.
Namun, pemilik toko berusaha menghalangi saat saya keluar sehingga saya berteriak keras "haram-haram" untuk mengundang perhatian orang lain.
"Alhamdulilah, setelah saya teriak dia tidak lagi berani menghadang," katanya.
Jamaah haji Indonesia memang menjadi sasaran bagi pedagang karena dikenal suka berbelanja dan sebagian masih lugu sehingga tidak mengetahui persis kualitas barang yang diperjualbelikan itu.
(B013/Z002)
Pewarta: Budi Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013