Medan (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi terdapat dua titik panas atau hotspot di wilayah Sumatera Utara.
"Kedua titik panas tersebut dideteksi berdasarkan pantauan Sensor Modis berupa Satelit Tera, Aqua, SNPP, dan NOAA20," kata prakirawan BBMKG WIlayah I Medan, Endah Paramita, Jumat.
Kedua titik panas tersebut masing-masing terpantau di Kecamatan Aek Kuasan, Kebupaten Asahan dan di Kecamatan Mardinding, Kabupaten Karo.
Informasi sebaran titik panas tersebut sudah disampaikan kepada pihak terkait. Kepada masyarakat diimbau untuk tidak melakukan pembakaran lahan demi menghindari terjadinya kebakaran.
Sementara terkait cuaca di Sumatera Utara dalam dua hari ke depan, pada pagi hari rata-rata berawan dan berpotensi hujan ringan di Nias Utara, Gunung Sitoli, Nias Selatan, Nias Barat dan sekitarnya.
Siang dan sore hari berawan dan berpotensi hujan ringan hingga lebat di wilayah Nias Utara, Gunung Sitoli, Nias Selatan, Nias Barat, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, Tapanuli tengah, Mandailing Natal, Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan, Paluta, Palas, Taput dan sekitarnya.
Malam dan hari rata-rata berawan di seluruh wilayah Sumatera Utara. Sementara suhu udara 16-33.0 derajat Celcius, kelembapan udara 60 - 98 persen dan angin berhembus dari barat daya - timur laut dengan kecepatan 10 - 30 km/jam.
"Atas kondisi tersebut masyarakat diimbau agar mewaspadai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, khususnya di wilayah pegunungan hingga pantai barat Sumatera Utara itu berpotensi menyebabkan banjir, longsor serta bencana hidrometeorologis lainnya," katanya.
Baca juga: BMKG deteksi penurunan jumlah titik panas di Kalimantan Timur
Baca juga: BMKG: Jumlah titik panas di Jambi meningkat, capai 1.819 hotspot
Pewarta: Juraidi
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024