Madinah (ANTARA News) - Inspektur Jenderal Kementerian Agama M Jasin mulai memimpin langsung tugas pemantauan penyelenggaraan ibadah haji 1434H/2013M di Makkah, Sabtu, untuk mendapatkan masukan bagi perbaikan penyelenggaraan hari tahun berikutnya.
"Pemantauan ini dilakukan agar inspektorat dapat memberikan saran yang baik bagi perbaikan layanan haji ke depan," tambah Jasin di depan peserta rapat antara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah dengan Tim Pemantauan Penyelenggaraan Ibadah Haji 1434H/2013M, Sabtu.
Jasin menjelaskan bahwa tim pemantau gelombang pertama dari Itjen yang terdiri dari 8 orang itu akan berada di Arab Saudi selama 30 hari ke depan dan akan mendatangani masing-masing sektor untuk melakukan pemantauan lapangan.
"Meski ini pemantauan, namun jika ada pertanyaan, tolong dilayani dengan baik. Tujuannya, untuk menunjukkan bahwa Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah ini berakuntabilitas dan itu harus disampaikan ke publik," katanya.
Ia menyampaikan penghargaan kepada seluruh petugas haji yang sudah menyediakan diri untuk memberikan layanan kepada tamu-tamu Allah.
Secara khusus, Jasin juga menyoroti posisi tawar kontrak penyewaan rumah agar bisa diperkuat dengan membuat semacam asosiasi negara-negara pengiriman jamaah haji terbesar.
"Kita ingin mempunyai posisi tawar yang kuat dalam negosiasi kontrak perumahan, demi pelayanan yang lebih baik bagi jamaah haji," katanya.
Sebelumnya, Direktur Pelayanan Haji Sri Ilham Lubis memaparkan beberapa kebijakan dan terobosan yang diambil Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) antara lain memberlakukan peningkatan kualitas sarana transportasi jamaah untuk rute-rute tertentu, seperti Madinah-Makkah, Makkah-Madinah, Makkah-Bandara Jeddah, dan Madinah-Bandara Jeddah.
Selain itu, lanjut Sri, pihaknya juga melakukan peningkatan layanan pada saat Arafah-Muzdaalifah-Mina (ARMINA) antara lain: penggunaan karpet di Arafah yang lebih baik, penambahan layanan petugas kebersihan di kamar mandi. "Setiap maktab, ada enam petugas kebersihan untuk kamar mandi, 3 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Mereka akan memberikan layanan secara bergantian selama 24 jam," terang Sri Ilham.
Tambahan layanan lainnya adalah pengadaan kantong pembuangan sampah yang memadai di tenda jamaah dimana ada 10 petugas kebersihan yang akan membersihkan tenda jamaah, sebelum dan sesudah layanan katering. "Kebersihan dapur itu menjadi tanggung jawab perusahaan katering," tegas Sri Ilham.
Tahun ini penyediaan makan di Armina menggunakan sistem boks dan bukan prasmanan serta perbedaan warna paka kotak boks untuk makan pagi, siang, dan malam. "Perlu disosialisasikan agar makanan dikonsumsi maksimal dua jam setelah makanan didistribusikan," katanya.
Hadir pada rapat tersebut, Direktur Pelayanan Haji Sri Ilham Lubis, Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat, serta para Kepala Seksi dan Kepala Sektor Daker Makkah. Dari Tim Pemantau Itjen, tampak hadir Inspektur Investigasi yang menjadi supervisor tim Heffinur, Ketua Tim Pemantauan Khairunnas, dan 5 anggota lainnya.(*)
Pewarta: Budi Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013