Madinah (ANTARA News) - Jumlah jamaah haji tersesat di Madinah yang dibawa ke Kantor Daerah Kerja Madinah dan Sektor Khusus Mesjid Nabawi sejak enam hari terakhir semakin menurun diduga karena sebagian bisa diselesaikan antarsesama jamaah.
"Jemaah tersesat jumlah terus menurun karena sebagian mereka sudah mulai mengenal lokasi sehingga bisa ikut membantu mengarahkan jika ada yang tersesat," kata Kasi Pengamanan Daker Madimah Maskat Ali Jasmun di Madinah, Sabtu.
Dari data yang tercatat, jumlah jamaah tersesat yang dibawa ke Daker Madinah mulai tanggal 24 sampai 26 September yaitu 19 orang, 17 orang, 9 orang sementara tanggal 27 dan 28, tidak ada jamaah tersesat yang melapor.
Demikian juga di Sektor Khusus Masjid Nabawi, data jamaah tersesat mulai tanggal 22 sampai 27 September yaitu 31 orang, 32 orang, 26 orang, 25 orang, 19 orang, dan 15 orang.
Jemaah yang melaporkan diri atau dibawa pihak lain ke kantor Daker dan Sektor Khusus kemudian diantarkan kembali ke penginapan mereka kendaraan milik panitia haji.
"Semua kasus jamaah tersesat sudah dikembalikan ke penginapan mereka," katanya.
Sejumlah kasus jamaah tersesat memang tidak dilaporkan ke petugas karena sesama regu atau rombongan saling berusaha mencari seperti yang dilakukan Muhlahin (59), ketua regu dari Kloter 20 Surabaya.
Salah satu anggotanya bernama Wakim (90), yang mempunyai pendengaran kurang, tersesat karena setelah waktu Duhur tidak kembali ke penginapannya. Pencarian dilakukan di sekitar Mesjid Nabawi dan ditemukan menjelang Magrib tengah duduk di sekitar pintu 20.
"Saya berkeliling di sekitar Mesjid sejak mengetahui dia belum kembali ke kamar. Baru ketemu tengah duduk di depan pintu 20. Langsung saya ajak makan karena dia mengaku lapar," katanya.
Wakim mengaku berusaha pulang tetapi karena bingung akhirnya memutuskan duduk terus di dekat pintu masuk supaya mudah terlihat anggota rombongannya yang lain. (*)
Pewarta: Budi Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013