Bandarlampung (ANTARA) - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Lampung mengharapkan vaksinasi demam berdarah dengue (DBD) dapat diperbanyak guna mencegah keterjangkitan penyakit itu pada anak.

"Kami berharap bisa makin banyak anak-anak yang divaksin DBD. Seperti contohnya di salah satu kota di Kalimantan, di mana semua anak sudah divaksin oleh pemerintah daerah secara rutin dan gratis," ujar Ketua IDAI Lampung dr Fedriyansyah, SpA, MKes dalam Simposium Nasional IDAI di Bandarlampung, Jumat.

Ia mengatakan dengan makin banyak anak-anak yang mendapatkan vaksin DBD dapat membantu mencegah keterjangkitan sekaligus menanggulangi kasus DBD pada anak.

"Penyakit DBD ini sekarang tidak mengenal waktu lagi. Biasanya tren kasus di Februari dan Agustus karena musim hujan, sekarang setiap bulan selalu ada pasien DBD yang dirawat. Dengan makin banyaknya anak yang divaksin DBD, kami berharap kasus DBD ini bisa ditanggulangi serta dicegah," katanya.

Dia melanjutkan, selama ini dalam menangani kasus DBD hanya dilakukan pencegahan seperti fogging dan pembasmian jentik di tingkat masyarakat.

Baca juga: Mulai marak, Pemkab Bogor imbau warga waspadai demam berdarah

Baca juga: Dinkes Cianjur mencatat 247 kasus DBD, empat orang meninggal dunia

"Akan tetapi langkah pencegahan itu dapat makin baik bila dilengkapi dengan adanya vaksinasi DBD. Sebab berdasarkan penelitian vaksinasi DBD ini bisa mengurangi jumlah pasien dirawat dan 80 persen dapat mengurangi risiko infeksi juga," tambahnya.

Menurut dia, vaksinasi DBD tersebut dapat diberikan untuk anak hingga orang dewasa dengan rentang usia 6-45 tahun.

"Untuk kesehatan anak di Lampung saat ini sedang banyak kasus infeksi seperti DBD dan infeksi saluran pencernaan. Diperkirakan dalam dua pekan ini tren kasus akan terus meningkat, sebab dokter-dokter di rumah sakit sudah melaporkan bahwa mulai banyak kasus. Dan untuk DBD diharapkan melalui vaksinasi ini bisa mengantisipasi keterjangkitan anak terhadap DBD," ucap dia lagi.

Diketahui jenis vaksin dengue yang digunakan dengan izin edar BPOM adalah DENGVAXIA dan QDENGA.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, pada Januari 2024 tercatat telah ada sembilan orang anak usia kurang dari 1 tahun yang terkena DBD, lalu ada 21 orang pasien DBD anak berusia 1-4 tahun, 156 orang pasien anak usia 5-14 tahun, dan 293 orang pasien berusia 15-44 tahun.

Baca juga: Kasus DBD di Kaltim tercatat 1.551 orang

Baca juga: Dinkes Bangka Selatan minta warga terapkan 3M plus cegah DBD

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024