Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi B DPRD DKI Muhammad Taufik Zoelkifli menilai keberadaan transportasi publik bertenaga listrik mampu mengurangi kemacetan dan polusi udara di Jakarta.

"Daripada kendaraan pribadi listrik, kalau transportasi publik yang pakai energi listrik itu lumayan mengurangi kemacetan selain mengurangi polusi," kata Taufik saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Taufik menuturkan program ini lebih signifikan untuk mengurangi polusi udara lantaran sebanyak 80 persen sumber bergerak penyumbang polusi, yakni mobil atau motor yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

Dia akan terus mendukung ketersediaan kendaraan berbasis listrik yang mampu mengurangi polusi udara.

"InshaAllah berkontribusi untuk mengurangi polusi udara di Jakarta, saya mendukung hal tersebut," katanya.

Baca juga: Legislator: Perlu penambahan SPKLU menyusul naiknya kendaraan listrik

Kendati demikian, mengenai daya beli dan pemakaian kendaraan listrik di Jakarta, dia menilai belum ada kemajuan yang signifikan jika ditemui di lapangan.

Menurut dia, penggantian kendaraan BBM ke listrik yang hanya puluhan biji tentu tidak bisa langsung membersihkan langit Jakarta.

"Karena harga kendaraan listrik masih terlalu mahal dan diskon pajak kendaraan sudah diberikan tapi belum terlalu berpengaruh untuk menaikkan daya beli masyarakat kita," katanya.

Karena itu, pemerintah perlu menggencarkan strategi lainnya demi menjaga kualitas udara yang bersih dan sehat di wilayah Jakarta.

Baca juga: Legislator minta pejabat publik lebih banyak naik bus listrik

Dia menyarankan sejumlah strategi yang lebih besar untuk membantu mengurangi polusi udara di Jakarta, yakni memperbaiki fasilitas transportasi publik itu sendiri.

"Mulai dari kuantitas, kualitas hingga keamanan yang seharusnya sudah diprioritaskan dalam jasa layanan transportasi publik," katanya.

Kemudian, memindahkan masyarakat dari penggunaan alat transportasi pribadi ke transportasi publik yang juga menjadi strategi besar.

Diketahui, Transportasi Jakarta (TransJakarta) menargetkan mampu mengoperasikan 10 ribu lebih armada bertenaga listrik pada 2030 untuk menuju elektrifikasi transportasi publik masa depan.

Direktur PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) Welfizon Yuza mengatakan sebanyak 26 bus listrik sedang dalam proses perizinan untuk meluncur pada akhir tahun 2023.

"Akan ada penambahan 26 bus listrik. Ini yang kita rencanakan (beroperasi) di akhir tahun. Busnya sudah ada di Indonesia dan sekarang dalam proses pengurusan perizinan," kata Welfizon di Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024