Dibukanya jalur angkutan laut dari China ke Bitung adalah sejarah baru, tonggak sejarah
Manado (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw mengatakan terbukanya ekspor berbagai komoditas ke China melalui laut semakin memantapkan provinsi ini sebagai pintu gerbang ke Asia Pasifik.
"Dibukanya jalur angkutan laut dari China ke Bitung adalah sejarah baru, tonggak sejarah. Itu semakin memantapkan upaya, ikhtiar Pak Gubernur Olly Dondokambey menjadikan Sulut sebagai pintu gerbang menuju Asia Pasifik," kata Steven di Manado, Kamis.
Menurut dia, Sulut telah membuka jalur perdagangan melalui udara menuju ke China, Tokyo maupun Singapura.
Karena itu, kata Wakil Gubernur Sulut keenam tersebut, kontinuitas ekspor harus tetap terjaga setelah terbuka jalur perdagangan melalui laut dari China ke Pelabuhan Bitung.
"Kita upayakan terus-menerus sampai akhir hayat (ekspor), sehingga betul-betul tidak ada sanggahan lagi bahwa Bitung, Sulut, harus menjadi hub untuk dunia perdagangan lewat laut menuju Asia Pasifik dan sebaliknya," ujarnya.
Baca juga: Wamendag Jerry: Minyak kelapa jadi komoditas ekspor unggulan Sulut
Baca juga: Tujuh kontainer komoditas pertanian Sulut diekspor ke Asia Timur
Menurut Wagub, daerah-daerah sekitar Sulut seperti Maluku, Maluku Utara, kawasan Indonesia timur bahkan Sulawesi Selatan bisa memanfaatkan moda transportasi laut yang masuk ke Sulut ini.
"Jadi ada bermacam-macam komoditas yang diekspor," ujarnya.
Bahkan setelah terbuka alur perdagangan lewat laut tersebut, dari China juga akan masuk kertas daur ulang yang nantinya akan diolah di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung.
"Ini juga nantinya akan memberikan nilai tambah bagi KEK Bitung yang dianggap orang mandeg, tapi dipercayakan China menjadi tempat usaha mereka," ujarnya.
Sebelumnya, pada 8 Agustus 2024, Sulut melakukan ekspor perdana berbagai komoditas ke China melalui laut di Pelabuhan Peti Kemas Bitung.
Baca juga: Pemkot Bitung ekspor berbagai produk ke Asia Timur
Baca juga: Ekspor komoditas dari Sulut menyasar tiga negara
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024