Kemendikbudristek: Alumni MSIB punya masa tunggu kerja lebih pendek

MSIB mendukung pengembangan potensi talenta muda

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyatakan para mahasiswa yang merupakan alumni peserta Program Magang dan Studi Independen (MSIB) memiliki dampak positif berupa masa tunggu kerja yang lebih pendek ketika mereka telah lulus kuliah.

“Agility dan relevansi dari lulusan yang telah mengikuti program MSIB terlihat dari masa tunggu kerjanya jauh lebih pendek,” kata Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Selain itu, Nizam menuturkan alumni Program MSIB juga memiliki penghasilan pertamanya yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rekan-rekannya yang tidak mengikuti MSIB.

Hal itu lantaran MSIB merupakan program persiapan karier yang komprehensif dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di luar program studi dengan jaminan konversi SKS yang diakui perguruan tinggi.

Sejak 2021, MSIB memiliki 128.463 alumni program sedangkan untuk MSIB tahun ini akan terdapat 21.950 mahasiswa magang dan 26.034 mahasiswa studi independen dari total 873 perguruan tinggi di bawah naungan Kemendikbudristek.

Menurut dia, sejauh ini Program MSIB membawa dampak positif bagi mahasiswa terutama dalam kapasitas berpikir mulai dari kemampuan memecahkan masalah hingga berpikir kritis dan kreatif.

Para mahasiswa peserta MSIB juga akan memiliki kompetensi kepemimpinan yang di atas rata-rata dibandingkan alumni program lainnya sehingga mereka lebih siap dalam memasuki dunia kerja.

MSIB pun turut membangun soft skills mahasiswa untuk bisa lebih memahami dunia nyata karena berinteraksi langsung dengan dunia di luar kampus.

“MSIB mendukung pengembangan potensi talenta muda masa depan untuk bisa menjadi lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja,” kata Nizam.