Para petugas KPPS yang telah meninggal adalah pahlawan demokrasi yang patut dihormati
Kabupaten Bogor (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto menyampaikan belasungkawa terhadap 7 orang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di daerahnya yang meninggal dunia.
Rudy di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Kamis, menyebutkan bahwa para petugas KPPS yang telah berpulang layak dihargai setinggi-tingginya karena pengabdian mereka dalam menjalankan tugas untuk menyukseskan Pemilu 2024.
Ia menegaskan para petugas KPPS yang telah meninggal adalah pahlawan demokrasi yang patut dihormati.
"Pengorbanan para petugas KPPS ini sangat berarti dalam kesuksesan pelaksanaan Pemilu. Tanpa mereka, perhelatan demokrasi ini tak mungkin terlaksana," ungkapnya.
Rudy menekankan bahwa kepergian sejumlah petugas KPPS harus menjadi cambuk bagi para pemimpin masa depan untuk menghormati dan menjalankan amanah yang diberikan oleh masyarakat.
Baca juga: Dinkes Bogor: 1.497 petugas pemilu sakit dan tujuh meninggal
Baca juga: Bupati Bogor siapkan hadiah untuk petugas pemilu meninggal dan pingsan
Ia mengingatkan kursi kekuasaan yang diduduki oleh para pemimpin tidak lepas dari jasa dan pengorbanan para petugas KPPS.
"Para pemimpin harus menghargai kontribusi masyarakat, terutama dari anggota KPPS, dalam menjalankan tugas mereka," ujarnya.
Rudy juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan para petugas KPPS yang telah gugur dalam menjalankan tugas membangun demokrasi bangsa ini.
"Marilah kita bersama-sama mendoakan mereka yang telah berjuang untuk kemajuan bangsa ini. Semoga amal baik mereka diterima di sisi-Nya," imbuhnya.
Tiga orang anggota KPPS di Kabupaten Bogor meninggal dunia setelah proses pencoblosan. Mereka adalah Sinta Maharani, Sihono, dan Abdul Rahman. Selain itu, terdapat juga empat anggota KPPS yang meninggal sebelum pelaksanaan pencoblosan dilakukan.
Baca juga: Bima Arya sebut perlu evaluasi sistem pemungutan suara
Baca juga: Dua petugas KPPS Kota Bogor meninggal dunia
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024