"Kami berharap bisa Rp1 miliar selama kejuaraan itu berlangsung," ujar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Sumut Naslindo Sirait di Medan, Kamis.
Untuk itu, Diskop UKM Sumut akan benar-benar menyeleksi UMKM yang dapat berdagang di sekitar arena kejuaraan dunia tersebut, termasuk UMKM dari wilayah Kabupaten Toba.
Menurut dia, penyaringan dilakukan demi menyesuaikan produk UMKM, seperti busana, kriya dan kuliner, dengan segmen pasar yang ada di kompetisi tersebut. Selain itu, kualitas pun terjamin.
Nantinya akan ada sekitar 100 UMKM yang beraktivitas di Kejuaraan Dunia F1 Powerboat (F1H2O) 2024.
"Yang penting cocok dengan segmentasi, produk apa yang kira-kira diinginkan pengunjung di kejuaraan itu. Jangan sampai nanti UMKM sudah membawa produknya jauh-jauh tetapi ternyata kurang laku. Kami ingin tidak ada barang yang tidak terjual," katanya.
Kejuaraan Dunia F1 Powerboat 2024 di Kabupaten Toba menjadi penyelenggaraan kedua setelah sebelumnya kompetisi itu juga berlangsung pada tahun 2023, tepatnya pada 24-26 Februari, di lokasi serupa.
Ketika itu, pelaksanaannya dinilai sukses dan para peserta dari berbagai negara sempat mengutarakan kekaguman mereka akan Danau Toba.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah menyampaikan bahwa perputaran uang di F1H2O Sumut tahun 2023 mencapai hampir Rp300 miliar.
"Perputaran langsung di sini hampir Rp300 miliar dalam beberapa hari. Dan saya kira angka tersebut akan lebih besar nantinya," tutur Luhut.
Baca juga: InJourney: Tiket F1 Powerboat Danau Toba dijual mulai dari Rp200 ribu
Baca juga: Menteri Sandiaga targetkan wisatawan F1 Powerboat 2024 naik 25 persen
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024