Kebijakan ini dilakukan guna mengantisipasi penyebaran virus ASF atau yang dikenal demam babi Afrika

Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua resmi menutup akses masuknya ternak dan produk olahan babi sebagai upaya menangkal penyebaran virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.

Pelaksana Tugas (Plt) Asisten bidang perekonomian dan kesejahteraan Rakyat Papua Suzana Wanggai di Jayapura, Kamis, mengatakan pihaknya kini resmi menutup akses masuk ternak dan produk olahan babi dari luar.

“Kebijakan ini dilakukan guna mengantisipasi penyebaran virus ASF atau yang dikenal demam babi Afrika,” katanya.

Menurut Suzana, untuk masa waktu penutupan akses tersebut akan bergantung pada situasi penyebaran virus tersebut.

“Kini virus tersebut telah masuk ke Timika, Provinsi Papua Tengah di mana data per (20/2) kematian hewan babi di Timika sebanyak 142 ekor,” ujarnya.

Dia menjelaskan berbagai upaya pencegahan Pemprov Papua melakukan sosialisasi melalui media sosial maupun kepada peternak babi dan rumah makan.

“Surat edaran gubernur juga sudah kami buat dan disinfeksi kandang babi. Kami siapkan disinfektan karena teman-teman di kabupaten/kota sangat membutuhkan,” katanya.

Suzana juga meminta pihak terkait melakukan pengawasan ketat di pelabuhan laut dan bandar udara, selain itu Pemprov Papua juga mengimbau masyarakat agar tidak panik karena hingga kini Provinsi Papua dalam zona aman.

“Sosialisasi di pintu keluar masuk ini juga penting, kami sudah minta memasang pemberitahuan di sana untuk itu semua harus menjadi perhatian,” ujarnya.

Baca juga: Di Mimika 1.726 ternak babi mati akibat virus ASF
Baca juga: Pemkab Lembata larang warga membawa ternak babi dari luar daerah
Baca juga: Mensos beri bantuan 1.000 ekor babi kepada warga Papua Pegunungan

Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024