Dengan mengganti pola konsumsi dari beras ke pangan lokal ini diharapkan dapat menjadi solusi alternatif warga dalam memenuhi kebutuhan kalorinya
Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pertanian dan Holtikultura setempat gencar melakukan pengembangan pangan lokal, yang merupakan salah satu bagian dari mensukseskan pangan lokal.
Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Papua, Semuel Siriwa mengatakan harga beras secara nasional mengalami tren kenaikan dalam beberapa pekan terakhir. Untuk itu Pemprov Papua mengganti pola konsumsi dari beras ke pangan lokal.
“Dengan mengganti pola konsumsi dari beras ke pangan lokal ini diharapkan dapat menjadi solusi alternatif warga dalam memenuhi kebutuhan kalorinya,” katanya.
Menurut Siriwa, pihaknya kini sedang gencar mendorong warga dapat memanfaatkan keberagaman sumber pangan lokal di Papua.
“Contohnya, sagu, ubi jalar atau umbi-umbian serta komoditas hortikultura lainnya di mana itu semua ada di Tanah Papua ini,” ujarnya.
Dia menjelaskan dengan mengembangkan pangan lokal tersebut dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan di daerah. Untuk itu pihaknya mendorong warga agar memanfaatkan bahan pangan lokal secara optimal sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
“Dalam mengembangkan pangan lokal juga dapat membantu meningkatkan perekonomian warga karena dapat diolah lagi menjadi produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),” katanya.
Dia menambahkan di mana masyarakat dapat menghasilkan produk pangan lokal yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat
"Untuk itu kini Pemprov Papua terus mendorong masyarakat agar mengkonsumsi pangan lokal sebagai pengganti beras selain sehat tentunya memiliki gizi yang baik bagi," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Papua Barat kembangkan komoditas kelapa di dua kabupaten
Baca juga: Pemprov Papua: Palapa ring timur hadir mengintegrasikan hingga ke 3T
Baca juga: DJPb Papua: Alokasi TKD 2024 Provinsi Papua capai Rp11,77 triliun
Baca juga: BI Papua: Border Trade Show 2023 bangkitkan ekonomi di perbatasan
Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024