Kami memasang target yang cenderung konservatif untuk mengantisipasi risiko geopolitik global dan tingkat suku bunga yang masih tinggi
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan manufaktur bahan bangunan PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) menargetkan pendapatan senilai Rp3,15 triliun dan laba bersih senilai Rp550 miliar pada tahun 2024, dengan mengedepankan strategi pertumbuhan organik dan anorganik.
“Kami memasang target yang cenderung konservatif untuk mengantisipasi risiko geopolitik global dan tingkat suku bunga yang masih tinggi,” ujar Direktur Utama IMPC, Haryanto Tjiptodihardjo sebagaimana keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Untuk mencapai target itu, perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp325 miliar yang mayoritas untuk pembangunan Distribution Center baru seluas 36.000 meter persegi pada lahan seluas 60.000 meter persegi di Jawa Barat.
Ia menargetkan Distribution Center terluas perseroan di Kawasan Delta Silicon 8, Cikarang, Jawa Barat mulai dapat dioperasikan pada kuartal IV- 2024, dan diharapkan dapat menunjang peningkatan penjualan selama lima tahun mendatang.
Selain itu, alokasi capex digunakan untuk penambahan kapasitas pabrik baru di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah, yang sudah memulai produksi komersial pada Februari 2024 ini, atau tiga bulan lebih awal dari target.
“Kami berharap pembangunan pabrik dan Distribution Center baru ini dapat menggencarkan pertumbuhan penjualan kami,” ujar Haryanto.
Lebih lanjut, perseroan akan memulai produksi perdana Alderon Roofing pada pabrik di Kulai, Malaysia pada kuartal IV-2024, seiring keberhasilan ekspor Alderon Roofing ke negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Pada tahun 2023, perseroan membukukan estimasi laba bersih sekitar Rp420-430 miliar, atau meningkat sekitar 37-40 persen year on year (yoy) dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang senilai Rp307 miliar.
Pada periode ini, estimasi pendapatan perseroan sekitar Rp2,86 triliun, atau meningkat sekitar 2 persen (yoy) dari realisasi pendapatan tahun 2022 yang senilai Rp2,81 triliun.
Baca juga: Produk bangunan Indonesia raup transaksi Rp240,6 miliar di Arab Saudi
Baca juga: SIG perkuat inovasi dan kolaborasi di tengah tantangan pasar
Baca juga: Pengusaha Indonesia-China akan bangun pusat bahan bangunan di Jakarta
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024