Bengkulu, (ANTARA News) - Kawasan hutan Wisata Alam Bukit Kaba seluas 4-5 hektare (Ha) di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu habis terbakar, namun kini api sudah berhasil dipadamkan. "Kebakaran terjadi sejak kemarin (8/8), dan pukul 06.00 WIB pagi tadi kita telah berhasil memadamkan api," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Dala Alam (BKSDA) Bengkulu, Agung Setyabudi yang dihubungi melalui telepon di Bengkulu, Rabu (9/8). Kawasan konservasi hutan WA yang habis dilalap di jago berah berada di puncak Bukit Kaba, jadi petugas dari BKSDA kesulitan mengendalikan kobaran api tersebut. Namun berkat kerja keras tim yang beranggotakan 20 orang personel dari BKSDA akhirnya api tersebut berhasil dipadamkan, meski dengan peralatan seadanya. "Kita mengerahkan semua peralatan yang ada yakni empat unit pompa, dua kendaraan pemdam kebakaran dan satu unit kendaraan operasional," kata Agung. Agung memastikan api telah padam seluruhnya, dan berdasarkan hasil penyisiran tidak ditemukan ada bara yang berpotensi menyulut kebakaran susulan. Untuk menjaga agar musibah itu tidak terulang, BKSDA menempatkan beberapa personel untuk mengawasi lokasi kebakaran. "Sepertinya tidak ada kebakaran susulan, tapi untuk antisipasi kita tetap menempatkan personel untuk mengawasi," katanya. Mengenai penyebab kebakaran, menurut Agung, akibat faktor alam seperti gesekan kayu kering, tapi juga tidak menutup kemungkinan akibat ulah manusia yang dengan tidak sengaja membuang api seperti puntung rokok. Di lokasi kebakaran banyak ilalang kering yang sangat mudah terbakar, jadi jika ada sumber api sedikit saja maka akan menyulut terjadinya kebakaran hutan. "Areal yang terbakar banyak ditumbuhi ilalang dan pohon pandan, jadi memang cepat terbakar. Tidak ada pohon ukuran besar yang menjadi `korban` api," ujarnya. Ia membantah keterangan Plt Sekretaris Provinsi (Sekprov) Bengkulu Fauzan Rahim yang menyatakan menyatakan areal kebakaran mencapai 25 Ha. "Itu tidak benar, yang betul hanya 4-5 Ha. Pak Sekprov tidak konfirmasi dulu dengan saya. Saya baru pulang dari lapangan memimpin langsung pemadaman itu," katanya.(*)

Copyright © ANTARA 2006