Jakarta (ANTARA News) - Aksi jual saham oleh investor asing kembali mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis ditutup melemah tipis 0,87 poin atau 0,02 persen ke posisi 4.405,89 poin.

Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 1,53 poin (0,21 persen) ke level 735,50.

Analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa aksi jual asing masih menjadi katalis negatif bagi IHSG BEI pada perdagangan Kamis ini. Aksi jual investor asing tercatat masih cukup besar, yaitu mencapai Rp548 miliar.

"Nyaris sepanjang sesi perdagangan berada di area positif, akhirnya IHSG harus ditutup pada area negatif. `Bargain hunting` sempat terjadi pada saham-saham sektor properti, konsumer, dan perkebunan. Akan tetapi menjelang penutupan tekanan jual tampak mulai meningkat sehingga menekan indeks BEI kembali ke area negatif," kata dia.

Ia menambahkan, investor global tampaknya juga masih khawatir terkait kesepakatan anggaran belanja pemerintah AS yang sulit tercapai. Hal itu diperkirakan dapat mengancam pertumbuhan ekonomi AS.

"Kegagalan meningkatkan `debt ceiling` berpotensi membuat periingkat kredit pemerintah AS diturunkan," kata dia.

Untuk perdagangan saham di BEI pada akhir pekan (27/9), Purwoko memproyeksikan pasar masih akan bergerak mudah berubah. Selama rupiah bergerak liar dan investor asing belum masuk, tampaknya sulit bagi IHSG keluar dari tekanan.

Sementara, transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 151.278 kali dengan volume mencapai 3,664 miliar lembar saham senilai Rp4,433 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 182 saham, melemah 81 saham, dan yang tidak bergerak harganya sebanyak 99 saham.

Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng melemah 84,60 poin (0,36 persen) ke level 23.125,03, indeks Nikkei-225 turun 178,59 poin (1,22 persen) ke level 14.799,12, dan Straits Times menguat 21,36 poin (0,66 persen) ke posisi 3.243,29.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013