Kota Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mendatangi Pasar Kebon Kembang dan pusat perbelanjaan Yogya Bogor Junction, untuk memastikan ketersediaan beras dan memantau harga beras di pasaran.
Bima Arya di Kota Bogor, Rabu, mengatakan kenaikan harga beras terjadi selama tiga bulan terakhir secara bertahap. Sebagai contoh, harga beras medium di pasaran saat ini Rp 16 ribu per liter, dari harga normal biasanya Rp 13 ribu.
“Jadi stoknya ada, sekarang harganya selama 4 hari ini stabil di Rp 16 ribu. Berharap bisa turun lagi seiring dengan ada panen lagi,” ujarnya.
Dari hasil penuturan para pedagang, Bima Arya mengatakan, penyebab mahalnya harga beras ialah karena panen yang terlambat. Di mana pada 2023 terjadi kemarau panjang.
Baca juga: Bima Arya buka akses pasar yang ditutup manajemen Plaza Jambu Dua
“Karena musim kemarau agak panjang, sehingga menanam telat, panen juga telat. Begitu kira-kira. Jadi sejauh ini dari sini saya temukan penyebabnya. Faktor cuaca dan telat panen, El nino,” ujarnya.
Bima Arya berharap sebelum bulan suci Ramadhan, distribusi beras kembali lancar dan ketersediaan bertambah. Sehingga harga bisa ditekan.
Untuk mengendalikan harga beras di pasaran dan ketersediaan tetap terjaga, Bima Arya mengatakan, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DinKUKMDagin) Kota Bogor bekerjasama dengan Bulog rutin melakukan operasi pasar yang dilakukan oleh.
Salah satunya yakni operasi pasar yang sudah dilaksanakan di Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah.
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan Jembatan Otista Kota Bogor
“Jadi kita alokasikan beras. Kita minta khusus ke Kepala Bulog akan dilakukan operasi pasar untuk lebih membantu para konsumen mendapatkan harga lebih terjangkau, terutama di pasar tradisional,” katanya.
Sementara itu, sambung dia, di Yogya Bogor Junction yang sempat terjadi kekosongan stok beras saat ini juga sudah kembali tersedia.
“Dilaporkan baru hari ini masuk, kemarin stoknya hilang juga selama beberapa hari, tapi saat ini sudah ada best premium. Besok akan di drop lagi dari Bulog ya,” katanya.
Satgas Pangan Polresta Bogor Kota bersama DinKUKMDagin Kota Bogor juga melakukan penelusuran terkait harga beras di pasaran.
Kasat Reserse Kriminal Polresta Bogor Kota Kompol Luthfi Olot Gigantara mengatakan, dari penelusuran itu ditemukan adanya peningkatan harga pada beras premium dan beras medium. Namun, kata dia, stok beras terpantau masih aman.
“Fokus kami akan melakukan pendalaman kenapa harga atau stok aman di lapangan namun harga meningkat? Terutama beras-beras bantuan pemerintah yang dari Bulog yaitu beras stabilisasi harga dan pasokan pangan (SPHP),” jelasnya. (KR-SBN)
Pewarta: Shabrina Zakaria
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024