Malang (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menghibahkan Pondok Pesantren Internasional Abdul Malik Fadjar (PPI AMF) kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim.

Bangunan Ponpes di atas lahan seluas satu hektare yang berlokasi di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, itu diresmikan dan diserahkan kepada Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir di Malang, Rabu.

Dalam sambutannya, Haedar menyampaikan terima kasih kepada UMM yang telah menyerahkan aset gedung kepada PWM Jatim dan kemudian dikelola sebagai PPI AMF.

Adapun penggunaan nama Abdul Malik Fadjar sebagai identitas ponpes itu tidak lain sebagai cara meneladani nilai perjuangan, kecerdasan, dan pengabdian seorang guru bangsa.

Baca juga: Mahasiswa UMM ciptakan alat deteksi kebakaran hutan

Baca juga: Prof Nazaruddin Malik nakhodai UMM 2024-2028

“Beliau merupakan sosok yang saya takzimi. Kita semua tahu kiprah, perjuangan, dan kontribusi beliau. Bukan hanya bagi pendidikan di Muhammadiyah saja, kontribusinya juga bagi pendidikan nasional, termasuk di dalamnya usaha beliau merintis pendirian UMM hingga menjadi universitas bertaraf internasional seperti sekarang,” tuturnya.

Haedar sempat mengutip hadis tentang tiga amalan yang tidak akan terputus hingga akhir hayat. Hal itu, menurutnya, sangat relevan jika dibawa dalam konteks kiprah perjuangan sosok Malik Fadjar.

“Sedekah jariyah, doa anak yang shaleh, serta ilmu yang bermanfaat. Ketiga itu adalah amalan yang tidak akan putus hingga akhir hayat, yang mana sangat cocok dengan almarhum Abdul Malik Fadjar,” katanya.

Menurut Haedar, ini juga menjadi cara Muhammadiyah untuk berkontribusi agar Indonesia Emas 2045 bisa tercapai.

Menurut Haedar, untuk mewujudkannya pasti membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, baik dari aspek agama, pancasila, global, serta menguasai teknologi. Dengan begitu, SDM Indonesia bisa bersaing di dunia internasional.

PPI AMF ini merupakan inisiatif Rektor UMM periode 2016-2024, Prof Dr Fauzan. Beberapa keunggulan PPI AMF adalah konsep living language, living quran and sunnah, hingga living learning. Dalam kesehariannya, para santri akan menggunakan bahasa Inggris dan Arab, mengamalkan Alquran, dan belajar dengan alam.

Ponpes internasional yang berlokasi di Desa Kepuharjo, Karangploso, Kabupaten Malang itu memiliki fasilitas lengkap dan mendukung, misalnya, asrama yang representatif, sport and arts center, laboratorium teknologi informasi, lingkungan yang bersih dan hijau, serta lainnya.

Ponpes yang berdiri di atas lahan seluas 1,1 hektare ini juga untuk menyiapkan calon pemimpin berwawasan global melalui berbagai program unggulannya.*

Baca juga: Mahasiswa UMM sulap limbah kaset CD jadi panel surya

Baca juga: Mahasiswa CoE UMM ciptakan pembersih lantai dari daun sereh

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024