Dua-duanya bikin, mobil murah bikin, transportasi masal bikin."

Jakarta (ANTARA News) - Program mobil murah yang dicanangkan pemerintah juga harus bisa diekspor, dan penjualannya di dalam negeri harus diimbangi membangun sarana transportasi, kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi.

"Saya setuju dengan program mobil murah, asal juga diekspor," ujarnya di Jakarta, Kamis.

Sofjan mengharapkan, agar isu mengenai mobil murah jangan dijadikan pertentangan karena program tersebut sudah tepat, namun pemerintah tetap harus membangun fasilitas transportasi murah sebagai pengimbangnya.

"Mobil murah ini jangan diantagoniskan. Dua-duanya bikin, mobil murah bikin, transportasi masal bikin. Selain itu, infrastruktur juga harus ditambah, bikin jalan tol dari pajak, pajaknya kan tinggi itu," katanya.

Dalam pembangunan infrastruktur, ia mengusulkan, pemerintah diharapkan dapat membenahi peraturan yang ada.

"Selama ini susah. Mau membebaskan tanah untuk bangun jalan tol susahnya setengah mati, peraturan daerah banyak yang menghambat," katanya.

Selain itu, menurut dia, pemberian insentif bagi investor juga diharapkan untuk pengembangan infrastruktur.

"Kasih insentif biar feasible. Cuma, sekarang di sini kita banyak diganggu dari pada dibantu," ujarnya.

Sofyan mengemukakan hal itu berkaitan dengan program mobil murah ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC) yang menjadi polemik karena dapat berdampak menambah kemacetan lalu lintas di kota-kota besar.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013