Ini merupakan inisiasi dan kolaborasi antara Bulog dan Pemkab, menghadapi naiknya harga beras di pasaran. Semoga membantu warga untuk bisa membeli beras dengan harga yang terjangkau,

Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar operasi pasar khusus beras di 25 kecamatan secara bergiliran dan terjadwal sebagai respons terhadap kenaikan harga beras di pasaran.

Pada Rabu ini, operasi pasar atau pasar murah kolaborasi Pemkab Banyuwangi dan Bulog tersebut digelar di dua lokasi, yakni kawasan Pasar Banyuwangi dan Pasar Sempu (Kecamatan Sempu).

"Ini merupakan inisiasi dan kolaborasi antara Bulog dan Pemkab, menghadapi naiknya harga beras di pasaran. Semoga membantu warga untuk bisa membeli beras dengan harga yang terjangkau," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di sela meninjau pelaksanaan operasi pasar di Pasar Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca juga: Peneliti: Stabilisasi harga beras fokus utama untuk hindari inflasi

Ia menyebutkan, di Pasar Banyuwangi selain disiapkan 3,5 ton beras juga tersedia 400 kilogram gula pasir, 200 liter minyak goreng, dan 40 kilogram tepung terigu dengan harga lebih murah dari pasaran.

Dalam operasi pasar tersebut beras kualitas medium dijual seharga Rp51.000 kemasan 5 kilogram atau Rp10.200 per kilogram. Di pasaran saat ini, harga beras medium telah menyentuh angka Rp12.000 per kilogram.

Untuk mengantisipasi penimbunan beras dalam operasi pasar itu, kata Ipuk, tiap warga dibatasi membeli beras maksimal 2 kemasan atau 10 kilogram.

Selain beras, warga juga bisa membeli bahan pokok lain yang harganya lebih terjangkau dibanding harga di pasaran, seperti minyak goreng Rp14.000 per kilogram, gula pasir Rp15.000 per kilogram dan tepung terigu Rp10.000 per kilogram.

Bupati Ipuk menyampaikan, kenaikan harga beras terjadi di seluruh Indonesia, dan salah satu penyebabnya adalah jadwal tanam padi yang mundur dampak El Nino.

"Luas tanam padi Banyuwangi berkurang di akhir tahun kemarin. Insya-Allah pada Maret minggu kedua beberapa petani sudah mulai panen. Mudah-mudahan sejalan dengan panennya petani, harga beras pun bisa ikut tertekan," kata Ipuk.

.Baca juga: Pemprov DKI distribusikan 15 juta kilogram beras ke retail modern

Pemimpin Perum Bulog Cabang Banyuwangi Harisun mengemukakan, selain 10 ton beras yang digelontor setiap hari untuk operasi pasar, Bulog juga menyuplai beras ke pasar-pasar tradisional.

"Jika ditotal, per hari disalurkan sekitar 20 hingga 30 ton beras. Jadi, jika ditotal sejak Januari hingga sekarang, sudah 1.100 ton," katanya.

Salah seorang warga, Afandi (51) mengaku sangat terbantu dengan operasi pasar yang digelar oleh Pemkab Banyuwangi bersama dengan Perum Bulog setempat.

"Harganya murah, tentu sangat membantu kami, pengeluaran jadi berkurang. Semoga bisa digelar rutin, setidaknya satu minggu sekali," katanya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024