Jakarta, Indonesia, Sept 26, 2013 - (ANTARA) - Tatkala seorang kepala eksekutif sebuah perusahaan internet global baru-baru ini mungkin melarang karyawan perusahaannya bekerja di rumah, penelitian yang baru-baru ini dilakukan oleh penyedia ruang kerja global Regus menunjukkan bahwa setengah dari tenaga kerja profesional di dunia kini sedang menikmati bekerja fleksibel secara produktif.
Indikator Ekonomi Global Regus 2013 mengungkapkan bahwa profesional yang terpaku di meja kantor akan segera menjadi minoritas. Penelitian Regus, yang dilakukan terhadap lebih 26.000 manajer bisnis di 90 negara, menemukan bahwa sebanyak 48 persen kini bekerja jarak-jauh selama minimal setengah dari hari kerja mereka dalam sepekan. Di Indonesia, hanya sedikit kurang dari tiga perempat eksekutif yang bekerja fleksibel selama minimal setengah pekan (70 persen).
Beberapa CEO mungkin saja khawatir tentang cara memotivasi dan mengelola pegawai dari jarak jauh. Namun dalam survei Regus, sebanyak 78 persen responden dari Indonesia (secara global sebesar 55 persen) meyakini bahwa manajemen pekerja jarak-jauh yang efektif benar-benar bisa dicapai, dan sebagian besar bisnis meningkatkan ketegasan dalam mengelola pegawai jarak-jauh mereka.
Mengomentari hasil penelitian tersebut, CEO Regus Mark Dixon berkata: “Bekerja fleksibel merupakan solusi terbaik bagi semua pihak terkait di saat tim manajemen berperan menjadi pimpinan. Para pengusaha yang berbicara dengan kami mengatakan bahwa kepercayaan dan kebebasan memiliki peranan penting dalam manajemen jarak-jauh dan, bila kedua hal tersebut berjalan dengan semestinya, manfaatnya dapat dilihat dengan jelas oleh semua orang: produktivitas, retensi staf yang meningkat dan biaya operasional yang lebih rendah.”
Survei Regus menunjukkan bahwa 74 persen perusahaan di Indonesia (jauh lebih tinggi dari angka global, yaitu 37 persen) menggunakan sistem laporan pemantauan-efisiensi khusus, sedangkan 70 persen manajer yang bekerja jarak-jauh menggunakan panggilan video untuk berkomunikasi dengan tim mereka (secara global sebesar 43 persen).
Asuransi kesehatan AS Aetna, pelopor ide di bidangnya, telah menambahkan program pelatihan ke dalam kombinasi tersebut sehingga para pekerja jarak-jauh dan manajernya dapat ditingkatkan kecepatannya dengan metode bekerja fleksibel yang efektif. Dari 35.000 karyawan Aetna, 14.500 di antaranya tidak memiliki meja kerja .
Pengalaman bekerja fleksibel dapat memiliki nilai khusus bagi pekerja muda. 44% persen responden di Indonesia percaya bahwa karyawan junior menjadi lebih bertanggung jawab melalui bekerja jarak-jauh.
Selain itu, ada persepsi bahwa bekerja fleksibel membentuk jenis interaksi baru antara manajer dan anggota tim mereka. 78% persen responden beranggapan bahwa manajemen jarak-jauh membantu mempertahankan hubungan yang lebih profesional.
Hasil temuan penting di Indonesia:
- 70% bekerja jarak-jauh selama setengah pekan atau lebih
- 78% mengatakan bahwa manajemen kerja jarak-jauh yang lancar merupakan tujuan yang dapat dicapai, tetapi hanya jika para manajer telah mengikuti pelatihan khusus
- 63% menganggap kepercayaan sebagai masalah yang penting
- 74% perusahaan menggunakan sistem pelaporan untuk memantau efisiensi karyawan yang ada di lapangan
- 70% menggunakan komunikasi video antara manajer dan karyawan
- 78% percaya bahwa manajemen kerja jarak-jauh membantu mempertahankan hubungan yang lebih profesional
Tentang Regus
Regus merupakan penyedia ruang kerja fleksibel terbesar di dunia, dengan produk dan layanan mulai dari ruang kantor berfasilitas lengkap hingga ruangan rapat profesional, lounge bisnis, dan jaringan studio komunikasi video terbesar di dunia. Regus memungkinkan orang untuk bekerja sesuai keinginan mereka, baik itu dari rumah, di jalan, atau dari kantor. Pelanggan seperti Google, GlaxoSmithKline, dan Nokia bersama dengan ratusan ribu perusahaan kecil maupun menengah telah memperoleh manfaat dengan menunjuk kebutuhan kantor dan ruang kerja mereka pada Regus, sehingga mereka dapat memusatkan perhatian pada aktivitas inti mereka.
Lebih dari 1,3 juta pelanggan setiap harinya memperoleh manfaat dari fasilitas Regus yang tersebar 1.500 lokasi di seluruh dunia, tersebar di 600 kota dan 100 negara, sehingga setiap individu dan perusahaan dapat bekerja pada tempat, cara, dan waktu yang mereka inginkan. Regus didirikan di Brussels, Belgia pada tahun 1989, berkantor pusat di Luksemburg dan tercatat di Bursa Saham London.
Hubungan pers:
Esmond Yan
Priority Consultants
esmond.yan@priorityconsultants.com
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2013