Jakarta, 26/9 (ANTARA) -- Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah berhasil mengembangkan benih udang unggul yang dinamai Udang Vaname Nusantara -1 atau Udang VN-1. Melalui uji coba budidaya skala intensif, udang VN-1 mampu menghasilkan produksi sangat tinggi dengan tingkat kematian cukup rendah. Dengan padat tebar 100 ekor/m2, survival rate (SR) 85% dan dibudidayakan selama 100 hari, mampu menghasilkan 20 ton/ha udang dengan ukuran panen48 ekor/kg. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, pada kunjungan kerja di Kabupaten Situbondo Jawa Timur.

Slamet menjelaskan, Udang VN-1 akan menjadikan Indonesia tidak tergantung lagi benih atau induk udang impor. Bahkan dengan pengembangan intensif, Indonesia harus mampu mengekspor udang VN-1 ke negara ASEAN lainnya. Apalagi, sebagai negara produsen udang yang bebas dari Early Mortality Syndrome (EMS) dan bebas residu, Indonesia memiliki peluang meningkatkan produksi dalam negeri, dan tidak tergantung produk luar negeri. "Ini membuktikan bahwa udang VN-1 yang sebelumnya hanya dibudidayakan secara tradisional atau semi intensif, mampu dibudidayakan secara intensif dengan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi. Apalagi udang VN-1 lebih sehat dan lebih aman dibandingkan udang dari negara lain," jelasnya.

Untuk memenuhi target produksi udang tahun 2014 sebanyak 699 ribu ton, perlu didukung ketersediaan benih bermutu dan induk udang unggul. Untuk menjamin keberhasilan target budidaya udang tersebut, Udang VN-1 adalah salah satu solusinya.Bahkan, pada era perdagangan bebas ASEAN 2015, persaingan perdagangan udang akan semakin ketat. Untuk itu, dengan pengembangan udang VN-1 bisa menjadi penopang produk perikanan nasional sekaligus mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. "Udang VN-1 ini merupakan produk asli dalam negeri yang siap menjadi tuan rumah di negeri sendiri karena mampu bersaing dengan produk impor," ujarnya.

Slamet menambahkan, KKP terus mendorong tumbuhnya wirausaha muda salah satunya melalui program bantuan model masyarakat berbasis kelompok masyarakat. Apalagi menjadi wirausaha di bidang perikanan budidaya merupakan peluang bagi para pencari kerja. Dukungan permodalan bagi para wirausaha muda dari perbankan juga sudah mulai digalakkan. Profesi wirausaha muda merupakan profesi yang mulia, mampu memberikan lapangan kerja bagi orang lain, mandiri dan selalu selangkah lebih maju "Tapi belum banyak yang berminat, terutama oleh kaum muda," tutupnya.

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Anang Noegroho, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2013