merupakan antisipasi melonjaknya harga bahan-bahan pokok menjelang Ramadhan

Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma mengatakan program sembako murah yang digelar di Kecamatan Tanah Abang bertujuan untuk mengendalikan laju inflasi.

“Jadi tujuannya memang untuk mengendalikan laju inflasi, kenaikan harga barang. Ini yang kita lakukan,” kata Dhany saat dijumpai di Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu.

Tak hanya itu, Dhany mengatakan program ini juga merupakan antisipasi melonjaknya harga bahan-bahan pokok menjelang Ramadhan.

Oleh sebab itu, program ini tak hanya dilakukan sekali namun juga perlu berkelanjutan. Dhany menjelaskan, di Jakarta Pusat sendiri program sembako murah sudah dilaksanakan sebanyak empat kali yakni pertama di Gunung Sahari Utara, Cempaka Putih Barat, Galur Johar Baru, dan kali ini di Tanah Abang dengan memberikan kupon sebanyak 1.000 orang.

“Kita akan mengedepankan kolaborasi dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Bahkan Jakarta Pusat pun akan menggandeng beberapa kolaborator untuk melakukan hal yg sama. Kerjasama dengan Food Station, dengan Dharma Jaya, dengan Bulog. Jadi kita memang tujuannya lagi mau mengendalikan harga pangan juga,” jelas Dhany.

Lebih lanjut, Dhany menjelaskan penjualan pangan murah di Kecamatan Tanah Abang hari ini menyediakan paket yang terdiri dari beras lima liter, minyak satu liter dan ada juga satu kilogram tepung dan gula. Di samping bagi warga yang tidak mendapat kupon, maka terdapat juga penjualan di luar pangan yang tersedia seperti daging, telur dan mie instan.

Di sisi lain, warga yang turut mengantri untuk program sembako murah tersebut pun merasa terbantu terutama pada situasi harga pangan yang melonjak saat ini.

Mereka rela mengantri sejak pukul 07.30 pagi tadi di depan kantor Kecamatan Tanah Abang.

Mereka mengaku, sembako murah ini dapat meringankan beban mereka terlebih bagi para pedagang makanan. Mereka juga berharap program sembako murah dapat kembali diadakan untuk membantu mereka.

“Kalau bisa diadakan terus ya. Karena bagi kita untuk pedagang perlu banget. Kalau dibanding harga di pasar minta ampun,” kata Siti Khodijah (46) yang merupakan salah seorang pedagang makanan kaki lima.
Baca juga: Peneliti: Stabilisasi harga beras fokus utama untuk hindari inflasi
Baca juga: Aprindo apresiasi kebijakan DKI distribusikan beras ke retail modern
Baca juga: Food Station pastikan tiga juta kilogram beras premium terdistribusi

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024