Jumlah jutawan di Asia naik sebesar 9,4 persen tahun-ke-tahun menjadi 3,68 juta pada 2012...
Hong Kong (ANTARA News) - Asia akan memiliki jumlah jutawan terbanyak di dunia pada awal tahun depan meskipun diperkirakan terjadi pengurangan program stimulus Federal Reserve AS.
Dengan pertumbuhan yang kuat dan tingkat tabungan tinggi, kekayaan jutawan kawasan Asia akan tumbuh rata-rata tahunan 9,8 persen dan mencapai hampir 16 triliun dolar AS pada 2015, menurut unit manajemen kekayaan Royal Bank of Canada.
Meskipun ada kekhawatiran devaluasi harga aset karena arus keluar modal yang dipicu oleh pengurangan stimulus Fed, Asia akan memimpin dunia dalam jumlah jutawan dan total kekayaan mereka, bank mengatakan dalam sebuah laporan yang dipersiapkan dengan perusahaan konsultan Capgemini.
"Populasi berpenghasilan tinggi kawasan dan kekayaan masing-masing telah meningkat sebesar 31 persen dan 27 persen sejak 2007, jauh melampaui pertumbuhan di seluruh dunia 14 persen dan sembilan persen," George Lewis, kepala kelompok RBC Wealth Management, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Jumlah jutawan di Asia naik sebesar 9,4 persen tahun-ke-tahun menjadi 3,68 juta pada 2012, masih membuntuti Amerika Utara 3,73 juta.
Jutawan dalam laporan ini didefinisikan sebagai individu dengan aset-aset investable (dapat diinvestasikan) sebesar satu juta dolar AS atau lebih, tidak termasuk tempat tinggal, koleksi, dan lain-lainnya.
Pertumbuhan penduduk berkelanjutan di Asia, dan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan terus melebihi seluruh dunia, akan membantu Asia mengambil posisi dengan jutawan terbanyak pada awal tahun depan, menurut Eric Lascelles, kepala ekonom RBC Global Asset Management.
Dia mengatakan rencana pengurangan stimulus Fed bisa menciptakan "sedakan", tetapi tidak akan mempengaruhi lintasan pertumbuhan di wilayah ini.
Bank mengatakan Jepang mengalami pertumbuhan paling lambat dalam populasi jutawannya tahun lalu di kalangan perekonomian Asia, dengan hanya meningkat 4,4 persen pada 2012 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Hong Kong mengalahkan negara-negara Asia lainnya dalam pertumbuhan jumlah jutawan dan aset investable mereka pada 2012. Jumlah jutawan naik 35,7 persen tahun-ke-tahun, sementara kekayaan mereka tumbuh sebesar 37,2 persen.
Perusahaan mengatakan lompatan besar sebagian besar disebabkan oleh masuknya modal dari daratan China serta kenaikan harga aset.
(A026)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013