Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh menyatakan bahwa provinsi paling barat Indonesia ini mendapatkan kuota sebanyak 1.000.882 kiloliter (KL) BBM bersubsidi untuk 2024.
"Untuk jenis BBM tersebut terdiri dari minyak Solar, Pertalite dan minyak tanah," kata Kepala Dinas ESDM Aceh, Mahdinur, di Banda Aceh, Selasa.
Mahdinur menyebutkan, berdasarkan pemberian kuota 2024 dari BPH Migas, Aceh mendapatkan jenis BBM tertentu (JBT) sebesar 411.981 KL untuk Solar dan minyak tanah 3.360 KL (khusus ke Kabupaten Simeulue).
Sedangkan untuk BBM khusus penugasan (JBKP) mencapai 585.542 KL, sehingga total yang didapatkan Aceh tahun ini 1.000.882 KL.
Realisasi tersebut lebih rendah jika dibandingkan usulan Pemerintah Aceh sebelumnya yakni mencapai 1.144.259 KL terdiri dari Solar 512.155 KL dan Pertalite 632.104 KL. Termasuk minyak tanah, usulannya 3.500 KL.
"Usulan Gubernur ke BPH Migas itu adalah berdasarkan usulan dari Bupati/Wali Kota Se-Aceh," ujarnya.
Mahdinur menjelaskan, jika dihitung berdasarkan usulan Pemerintah Aceh, maka yang direalisasikan oleh BPH Migas tersebut hanya berkurang sekitar 0,8 persen untuk BBM Solar dan 0,9 persen BBM Pertalite
Untuk itu, dirinya berharap dari realisasi kuota 2024 yang diberikan BPH Migas agar kebutuhan Aceh tersebut bisa terpenuhi sampai dengan akhir tahun ini.
"Suplai BBM tersebut kita harapkan bisa tepat sasaran kepada yang berhak sesuai ketentuan berlaku," demikian Mahdinur.
Sebagai informasi, kuota 2024 ini mengalami kenaikan dibandingkan dari tahun sebelumnya. Pada 2023 lalu Aceh mendapatkan 976.379 KL yakni untuk Solar 373.675 KL, dan Pertalite 602.704 KL.
Baca juga: BPH Migas temukan indikasi penyalahgunaan BBM subsidi di Aceh
Baca juga: Avtur Kilang Pertamina Plaju memenuhi kebutuhan aviasi di Aceh
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024