Hutan yang terbakar itu berupa semak-semak, sehingga rambatan api sangat cepat, karena tiga sampai empat menit bisa merambat puluhan meter,"
Denpasar (ANTARA News) - Kebakaran yang melanda hutan di lereng Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, daerah ujung timur Pulau Bali semakin meluas hingga ke bagian barat yang masuk kawasan hutan lindung.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem, I Made Sutirtayasa, pada Rabu, mengatakan, kebakaran hutan itu diduga akibat hembusan angin yang cukup kencang.
Ia mengatakan, petugas BPDB beserta tim gabungan berusaha memadamkan kobaran api tersebut, namun belum membuahkan hasil yang maksimal.
Hal itu akibat tim gabungan tidak berani terlalu dekat dengan titik api. Anggota harus tetap menjaga jarak sekitar 50 meter dari kobaran api.
"Hutan yang terbakar itu berupa semak-semak, sehingga rambatan api sangat cepat, karena tiga sampai empat menit bisa merambat puluhan meter," ujar Made Sutirtayasa.
Pergerakan api akan tetap menjadi prioritas pantauan tim gabungan. Memasuki hari kedua kebarakan sudah dikerahkan dua tim untuk mencoba naik mendekati lokasi yang berada sekitar 620 meter di atas permukaan laut.
Kedua tim berangkat dari Dusun Dukuh, Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem karena dianggap lokasi terdekat untuk menjangkau titik api.
Cuaca yang panas memperlambat keberangkatan tim. Untuk sampai di lokasi kebakaran, tim perlu waktu sekitar dua jam. "Kalau cuaca agak mendung, ya mungkin bisa lebih cepat," tutur Sutirtayasa.
Tim yang berangkat hanya membawa alat seadanya seperti sabit, karena cara pemadaman yang dilakukan masih manual. Menggunakan sabit untuk menggunduli semak yang belum terbakar sehingga api tidak menjalar ke tempat lain.
"Cara pemadaman api seperti itu belum bisa dilakukan secara maksimal karena kobaran api yang cukup besar," ujar Made Sutirtayasa.
(KR-WRA/I006)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013