Madinah (ANTARA News) - Jemaah haji Indonesia gelombang penerbangan kedua mulai mendarat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Rabu pagi dan langsung diberangkatkan ke Mekkah sehingga tidak lagi diarahkan ke Madinah seperti gelombang pertama.
Berbeda dengan gelombang pertama yang diberikan kesempatan lebih dulu shalat arbain di Madinah, maka gelombang kedua diarahkan untuk melakukan umroh di Mekkah, baru setelah selesai rangkaian ibadah haji, mereka akan diarahkan ke Madinah untuk melaksanakan shalat arbain.
Shalat arbain merupakan shalat sunah di Mesjid Nabawi selama 40 waktu shalat wajib. Jamaah Indonesia selalu "mengincar" ibadah itu karena ganjarannya adalah dibebaskan dari api neraka.
Berdasarkan data dari Media Center Daerah Kerja Makkah, hari Rabu direncanakan ada 2.465 calon haji dari enam kloter yang mendarat di Jeddah dan langsung diangkut dengan bus ke Mekah.
Keenam kloter itu yaitu kloter 12 embarkasi Medan, kloter 32 Jakarta-Bekasi, kloter 11 Lombok, kloter 11 Balikpapan, kloter 11 Batam, dan kloter 21 Jakarta-Pondok Gede.
Sementara itu, ribuan calon haji yang sudah melaksanakan shalat arbain di Madinah juga diberangkatkan ke Mekkah untuk melaksanakan umroh.
Data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) menyatakan sejak Selasa petang (24/9) sampai dengan dengan Rabu (25/09) pagi pukul 06.00 waktu setempat, Daerah Kerja Makkah menerima 2.553 calon haji dari enam kloter yang telah melaksanakan shalat arba`in di Madinah.
Kasi Pelayanan Siskohat Daker Makkah Asep SA menjelaskan, dua kloter terakhir yang datang yaitu Kloter 8 jamaah haji Indonesia Embarkasi Jakarta-Pondok Gede yang tiba di Sektor IX Makkah pada Selasa (24/9) pukul 18.30 waktu setempat dan berikutnya kloter 11 embarkasi Surabaya yang tiba di Sektor VIII Makkah pada Rabu pukul 02.15 waktu setempat.
Waktu Indonesia Barat adalah empat jam lebih dahulu dari Arab Saudi.
Dengan tambahan 2.553 calon haji maka jumlah jamaah yang sudah tiba di Makkah sampai saat ini adalah 31.399 orang yang berasal dari 77 kloter.
Pewarta: Budi Santoso
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013