Tumbangnya pohon ini dipicu karena angin kencang dan kondisi batang dan akar yang sudah keropos. Kendati sepintas pohon tersebut masih terlihat segar
Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menurunkan sejumlah alat berat untuk menangani pohon beringin yang tumbang diterjang angin kencang di depan Bank NTB Syariah Jalan Pejanggik Kota Mataram, sekitar pukul 12.15 Wita.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Selasa, mengatakan untuk percepatan membersihkan pohon tumbang tersebut diturunkan ekskavator dan semua alat-alat yang dibutuhkan, termasuk senso dan lainnya.
"Intinya saat ini kami turunkan kekuatan penuh. Baik SDM maupun peralatan," katanya.
Percepatan pembersihan pohon beringin yang tumbang itu dimaksudkan, kata dia, agar masyarakat bisa segera menggunakan jalur tersebut, mengingat saat ini jalur itu ditutup sementara untuk keamanan dan keselamatan pengguna lalu lintas.
Baca juga: Angin kencang, empat warga tertimpa pohon tumbang di Mataram
"Dengan SDM dan peralatan yang kami miliki, kami targetkan pembersihan pohon tumbang bisa selesai hari ini," katanya.
Menurut Denny, pohon beringin yang tumbang di depan Bank NTB Syariah tersebut ukurannya sangat besar dan sudah berusia puluhan tahun.
"Tumbangnya pohon ini dipicu karena angin kencang dan kondisi batang dan akar yang sudah keropos. Kendati sepintas pohon tersebut masih terlihat segar," katanya.
Lebih jauh Denny mengatakan sebagai upaya antisipasi pohon tumbang ketika terjadi cuaca ekstrem, pihaknya aktif melakukan kegiatan perantingan dan pemangkasan pohon pelindung di jalan protokol.
Baca juga: DLH Mataram aktifkan patroli satgas antisipasi pohon tumbang
Hanya saja, lanjutnya, dalam beberapa pekan terakhir DLH lebih fokus melakukan perantingan pohon di jalan protokol yakni di sepanjang Jalan Langko dan Jalan Pejanggik sebab kawasan tersebut menjadi kawasan rawan pohon tumbang.
"Jalan protokol ini memiliki pohon yang sudah tinggi-tinggi dan besar dengan jenis kenari yang sudah berusia ratusan tahun sehingga perlu diwaspadai," katanya.
Akan tetapi, lanjutnya, kegiatan perantingan di jalan protokol ini kerap terkendala padatnya arus lalu lintas saat jam kerja, sehingga kegiatan perantingan dimaksimalkan pada akhir pekan yakni Sabtu dan Minggu.
Lebih lanjut ia mengatakan khusus untuk pohon-pohon pelindung yang memiliki tinggi di atas 20 meter, perantingan dilakukan bekerja sama dengan pihak ketiga karena kendala peralatan yang dimiliki, seperti mobil skylift DLH hanya berkapasitas 12 meter, sementara pihak ketiga punya kapasitas hingga 22 meter.
Baca juga: DLH Mataram tebang 80 pohon palem hias karena rawan tumbang
Pewarta: Nirkomala
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024