Seharusnya petani itu untung, saat ini masih rugi Rp150 per kilogram sehingga banyak yang akhirnya enggan untuk menanam kedelai.
Jakarta (ANTARA News) - Para petani kedelai menuntut pemerintah untuk memberikan jaminan kepastian harga kedelai sebesar Rp10.000 per kilogram agar para petani tersebut kembali bergairah untuk menanam kedelai.
"Kami para petani meminta adanya jaminan harga beli dari pemerintah sebesar Rp10.000 per kilogram, agar kami kembali menanam kedelai lagi, saat ini kami merugi," kata petani kedelai asal Nganjuk, Jawa Timur, Timin Martidiharjo, di Jakarta, Rabu.
Timin mengatakan, saat ini banyak petani kedelai yang beralih menanam jagung ataupun yang lainnya dikarenakan Harga Pembelian Petani (HPP) yang dipatok pemerintah sebesar Rp7.000 per kilogram terlalu rendah, sementara untuk biaya produksi sudah sebesar Rp7.150 per kilogram.
"Seharusnya petani itu untung, saat ini masih rugi Rp150 per kilogram sehingga banyak yang akhirnya enggan untuk menanam kedelai," kata Timin.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, petani kedelai lainnya Ahmad Saikhu mengatakan bahwa pihaknya lebih membutuhkan adanya jaminan harga pembelian dari petani tersebut ketimbang adanya subsidi dari pemerintah.
"Kami sesungguhnya tidak membutuhkan subsidi selama ada jaminan harga tersebut, subsidi itu silahkan diberikan kepada para pengrajin tempe tahu," kata Ahmad.
Menurut Ahmad, jika pemerintah memberikan jaminan harga tersebut maka para petani akan mampu menghasilkan kedelai yang cukup banyak dan tidak beralih ke tanaman lainnya.
"Yang penting bisa memberikan penghidupan layak kepada keluarga dengan menanam kedelai, karena selama ini jika menanam kedelai kami selalu merugi," ujar Ahmad.
Saat ini, produksi dalam negeri hanya sebanyak 700 ribu ton, sementara kebutuhan kedelai mencapai 2,5 juta ton per tahun, dan dengan banyaknya petani kedelai beralih ke komoditas lain maka diperkirakan akan memperkecil produksi nasional tersebut.
Beberapa waktu lalu, pengrajin tahu tempe yang tergabung dalam Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) melakukan mogok produksi dan harus menelan kerugian kurang lebih sebesar Rp200 miliar. Pemogokan tersebut dikarenakan pemerintah tidak mampu menjaga harga kedelai yang melonjak hingga Rp9.000 per kilogram.
Untuk mengatasi tingginya harga dan menambah pasokan kedelai di Tanah Air, Kementerian Perdagangan sendiri telah memberikan izin impor kedelai sebanyak 100.000 ton untuk Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), dan membuka pintu impor untuk kedelai yang diharapkan akan mampu menurunkan harga kedelai.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013