- Inisiatif ini dapat memperluas akses pendidikan bagi lebih dari 6 juta anak di seluruh Filipina


MANILA, Filipina, 25 September 2013 (ANTARA/PRNewswire) -- GSMA hari ini mengumumkan dimulainya kerjasama monumental antara pemerintah Filipina, yang direpresentasikan oleh Dinas Pendidikan Filipina (DepEd) dan Otoritas Pengembangan Pendidikan dan Kemampuan Teknis (TESDA), serta sejumlah operator seluler Filipina seperti Digitel Mobile Philippines Inc. (DMPI), Globe Telecom, and Smart Communications.

Pada kerjasama mEducation ini, GSMA akan bermitra dengan pihak pemerintah dan operator-operator seluler Filipina dalam spektrum K-12 guna memberikan akses pendidikan bagi satu juta anak-anak Filipina yang putus sekolah (OSYs), termasuk pendidikan kejuruan teknik (tech-voc), melalui media seluler. Para operator seluler saling bekerjasama untuk mendukung inisiatif ini dengan memberikan pendidikan kepada OSYs, khususnya bagi mereka yang tinggal di wilayah-wilayah terpencil, dengan dukungan teknologi seluler. Menurut laporan Dinas Statistik Nasional Filipina, setidaknya terdapat 6,24 juta anak-anak yang putus sekolah di Filipina [1].

"Kami sangat bangga dapat berpartisipasi sebagai penasihat di dalam inisiatif mEducation ini, sehingga kami dapat memberikan berbagai pelatihan kemampuan model praktik dan bisnis bagi proyek ini," ungkap Irene Ng, Kepala GSMA Asia. "Inisiatif pendidikan seperti mEducation merupakan yang terbesar di Filipina, karena inisiatif ini melibatkan tiga operator seluler dan dua badan pemerintah. Inisiatif mEducation Asia diproyeksikan akan dapat memperoleh 6,8 miliar dolar pada tahun 2017 [2]. Inisiatif seperti ini, khususnya yang melibatkan kemitraan multi-stakeholder, akan mampu mendorong pertumbuhan yang lebih baik lagi dan membantu mempercepat tercapainya tujuan-tujuan bagi program semacam ini."

Teknologi seluler merupakan faktor unik dan sangat penting untuk menciptakan solusi pendidikan bagi para peserta didik, termasuk OSYs, di Filipina. Negara ini merupakan salah satu negara pengguna teknologi seluler terbesar di dunia dan dikenal sebagai "ibukota pesan singkat dunia", dengan lebih dari dua miliar pesan singkat terkirim setiap harinya. Tingkat penetrasi teknologi seluler di negara ini mencapai 105 persen per akhir tahun 2012 dan tingkat penetrasi ponsel pintar bahkan mencapai tiga kali lipat antara tahun 2010 dan 2011 - tumbuh dari sembilan persen hingga 2 persen.

Program mEducation global dari GSMA bertujuan untuk meningkatkan penggunaan solusi pendidikan seluler, khususnya perangkat portabel seluler, seperti e-Readers dan tablet. Hal ini merupakan refleksi visi GSMA "Hidup yang selalu Terhubung", sebuah konsep kehidupan dimana segala hal terhubung dengan pintar melalui jaringan seluler, sehingga dapat memberikan layanan yang kaya bagi sektor bisnis dan konsumsi pada setiap aspek kehidupan manusia.

"Saya sangat senang dengan antusiasme kerjasama pada program mEducation di Filipina," ujar Mario A. Deriquito, Wakil Ketua Dinas Pendidikan Filipina untuk Hubungan Eksternal dan Kemitraan. "Membantu memberikan akses pendidikan kepada anak-anak putus sekolah merupakan prioritas bagi pemerintah untuk tahun 2014 dan seterusnya. Oleh karena itu, kami sangat antusias dengan dukungan dari teknologi pendidikan seluler, karena kami yakin teknologi tersebut dapat membantu kami mengatasi berbagai tantangan yang kami hadapi dalam sektor pendidikan dan pelatihan di negara kami. Mengingat terbatasnya bentuk bantuan terhadap anak-anak putus sekolah, teknologi seluler memfasilitasi kami dengan berbagai peralatan yang sangat membantu kami mengkoordinasikan program ini bahkan dari jauh."

"Filipina memiliki potensi menjadi penyedia layanan pelatihan kejuruan teknik seluler terbesar di dunia," ungkap Joel Villanueva, Dirjen TESDA . "Teknologi seluler merupakan media yang tepat untuk memberikan akses belajar dan berlatih bagi negara kepulauan, khususnya bagi anak-anak yang memiliki keterbatasan dana untuk mengenyam bangku pendidikan. Melalui kerjasama ini, kami yakni bahwa lebih banyak OSYs akan mendapatkan kesempatan untuk dapat menjadi bermanfaat bagi masyarakat berkat program dan layanan inovatif seperti ini yang khusus dirancang untuk membantu mereka. Selain itu, program-program semacam ini juga akan sangat membantu menekan jumlah anak yang putus sekolah di masa depan."

"Melalui produk kami, Sun Cellular, kami selalu menyediakan berbagai teknologi seluler yang ektensif, berkualitas, dan terjangkau sebagai media penghubung masyarakat yang paling mudah," kata Orlando B. Vea, Presiden dan CEO DMPI. "Melalui kerjasama ini, kami berharap di masa mendatang akan dapat membuka lebih banyak lagi akses terhadap pendidikan dan pengembangan sosial pada umumnya melalui teknologi seluler."

"Kerjasama Pendidikan Seluler yang dipelopori oleh GSMA dengan pemerintah dan operator-operator telekomunikasi Filipino merupakan kesempatan emas bagi para pemangku kepentingan industri untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) demi tujuan yang mulia," ungkap Ernest L.Cu, Presiden dan CEO Globe. "Globe Telecom selalu berkomitmen untuk menggunakan solusi TIK untuk membantu sektor pendidikan melalui konektivitas seluler dan jalur lebar dan konten berbasis TIK, sehingga dapat meningkatkan metodologi pengajaran modern dan bahkan dapat membangun ruang kelas. Kami telah banyak bekerjasama dengan berbagai mitra swasta dan pemerintah. Oleh karena itu, program mEducation dari GSMA ini merupakan inisiatif penting yang akan memudahkan Globe untuk meningkatkan pengembangan generasi muda di Filipina dan membantu mereka mengukir masa depan yang lebih baik lagi."

"Smart menyadari pentingnya peran teknologi seluler dalam membuka akses baik bagi peserta didik anak-anak maupun dewasa untuk dapat memperoleh pendidikan formal - hal yang sejalan dengan prinsip Dinas Pendidikan "Memberikan pendidikan untuk semua orang," kata Napoleon L. Nazareno, Presiden dan CEO Smart. "Dengan pengalaman kami dalam kemitraan program pendidikan, kami sangat antusias dengan program mEducation ini. Solusi teknologi seluler telah menjadi faktor yang sangat menentukan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar."

GSMA akan mepresentasikan program mEducation pada Pekan Pembelajaran Teknologi Seluler UNESCO dan Kongres Teknologi Seluler Dunia GSMA, yang keduanya akan diselenggarakan pada bulan Februari 2014.

Catatan:
[1] http://thefilipinoconnection.net/osys-to-get-second-chance-under-abot-alam-program/
[2] Ambient Insight, 2013
[3] Ambient Insight, 2013


Sekilas tentang GSMA

GSMA merupakan wadah aspirasi bagi operator seluler di seluruh dunia. Meliputi lebih dari 220 negara, GSMA menaungi hampir 800 operator seluler dunia dengan 250 perusahaan dalam ekosistem seluler yang lebih luas, termasuk produsen ponsel dan peralatan telekomunikasi, perusahaan perangkat lunak, dan penyedia layanan internet, serta sejumlah perusahaan yang bergerak dalam berbagai sektor seperti layanan keuangan, kesehatan, media, transportasi, dan utilitas. GSMA juga menyelenggarakan acara-acara kelas dunia seperti Mobile World Congress and Mobile Asia Expo.

Untuk informasi lebih lanjtu, silakan kunjungi situs GSMA di www.gsma.com. Ikuti GSMA di Twitter: @GSMA.

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2013